MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Wakil Bupati Purbalingga H Sudono meminta kepada stakeholder tingkat kecamatan untuk memperhatikan ketersediaan akses air bersih. Khususnya pada keluarga dengan balita stunting ataupun risiko stunting.
Hal ini mengingat kurangnya ketersediaan air bersih atau buruknya kualitas air yang digunakan masyarakat bisa mempengaruhi terjadinya kasus stunting. “Dinrumkim atau PDAM harapan saya dapat memfasilitasi akses air bersih bagi mereka yang masih menggunakan akses air dari sumur yang tidak memenuhi syarat,” kata Wabup Sudono dalam acara Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting Tahap II Tingkat Kabupaten Purbalingga Tahun 2023 di OR Graha Adiguna Purbalingga, Rabu (29/11/2023).
Wabup mengungkapkan, angka Stunting Kabupaten Purbalingga per 1 Agustus 2023 sebesar 12,1%. Meskipun angka tersebut sudah melampaui target nasional (14%), akan tetapi Wabup meminta kasus stunting tetap terus diturunkan.
“Harapan kita stunting bisa diturunkan hingga 1 digit atau di bawah 10%,” katanya.
Wabup mengapresiasi kepada kecamatan-kecamatan dengan angka stunting di bawah 10%. Ia memastikan evaluasi stunting akan dilaksanakan setiap tiga bulan.
“Jadi apa yang selama ini sudah dilakukan pemerintah, misalnya program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) dan kegiatan lainnya akan dievaluasi efektif dalam rangka penurunan stunting atau tidak,” katanya.