MERCUSUAR.CO, Semarang – Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah Hadi Santoso menyayangkan kenaikan tarif tol Semarang–Solo yang menurutnya dilakukan di tengah pandemi Covid-19 sehingga menambah beban masyarakat.
“Ikut prihatin akan matinya hati nurani pengelola Tol Semarang–Solo, ditengah pandemi yang sedang naik, ekonomi terpuruk, malah mengambil kebijakan menaikan beban rakyat dengan menaikkan tarif tol, batalkan sampai kondisi lebih baik,”tegasnya, Kamis (24/6/2021).
Tarif jalan tol Semarang–Solo dipastikan naik mulai Minggu 27 Juni 2021. Kebijakan tarif baru tersebut merujuk Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 752/KPTS/M/2021 tentang Penyesuaian Tarif Tol pada jalan Tol Semarang–Solo, tertanggal 9 Juni 2021.
Politisi PKS ini menilai kenaikan tarif tol ini tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah yang berupaya menekan beban masyarakat.
“Subsidi digelontor di satu sisi, tapi beban transportasi dinaikkan, ini menunjukkan ketidakkonstistenan pemerintah,” ujarnya.
Hadi berharap pemerintah membatalkan kenaikan tarif tol ini sampai ekonomi masyarakat memungkinkan. Kenaikan tarif tol Semarang–Solo mulai dari jarak terdekat Rp 1.000 hingga Rp 10.000 untuk terjauh.
Diketahui, tarif golongan I (sedan, jip, pikap, minibus, dan bus) misalnya, untuk perjalanan terjauh dari gerbang tol (GT) Banyumanik menuju GT Surakarta atau sebaliknya, semula Rp 65.000 menjadi Rp 75.000 atau naik Rp 10. 000.