Sungai Jompo Meluap, 4 Desa Di Kecamatan Kalimanah Diterjang Banjir

IMG 20220313 WA0007

Mercusuar.co, Purbalingga – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Purbalingga, Sabtu (12/3/2022) sore mengakibatkan sejumlah rumah di bantaran sungai Jompo di Kecamatan Kalimanah diterjang banjir. Banjir yang berasal dari luapan sungai Jompo tersebut juga menerjang dua jembatan penyeberang  bekas rel kereta api  hingga putus.

“Ada 4 desa yang terdampak banjir dari luapan sungai Jompo. 2 rumah warga di desa Karangsari, 30 rumah warga di Desa Manduraga, 4 rumah warga di Desa Blater, dan 25 rumah warga di Desa Jompo Wetan,” ungkap Camat Kalimanah Wijayanto saat ditemui usai penanganan banjir di Desa Jompo Wetan.

Wijayanto menjelaskan semua yang terdampak luapan banjir dari sungai Jompo merupakan rumah yang berdekatan dengan bantaran sungai tersebut. Pihaknya bersama-sama BPBD Kabupaten Purbalingga, Polres Purbalingga, Polsek Kalimanah, Babinkamtibmas, Babinsa, Satpol PP, dan Pemdes setempat telah melakukan evakuasi warga terdampak untuk diungsikan ke rumah-rumah penduduk yang dianggap aman.

“Mendengar informasi sungai Jompo banjir, semua pihak langsung turun tangan melakukan tindakan pengamanan, membantu mengevakuasi warga untuk dipindahkan ke rumah-rumah warga yang dipandang aman,” jelasnya.

Terkait dengan korban dan kerugian, Wijayanto menambahkan tidak ada korban jiwa, sedang kerugian belum mengathui  jumlahnya. Hanya saja yang diketahui ada laporan beberapa kolam ikan milik warga yang berdekatan dengan bantaran sungai Jompo diperkirakan ikanya terbawa arus banjir.

“Korban nihil, hanya saja ada laporan ada kolam ikan di Desa Blater yang terkena imbas banjir,” imbuhnya.

Kepala Desa Jompo Wetan, Munprasetyo mengatakan 25 rumah di Desa Jompo Wetan yang terdampak luapan sungai Jompo semua berada di RT 1, RW 2, Dusun 1. Sekitar pukul 17.00 WIB air sudah masuk ke rumah setinggi pinggang orang dewasa, dan arusnya sangat deras, sehingga proses evakuasi warga sedikit kesulitan.

“Disamping debit airnya tinggi, lajunya juga kencang. Sehingga saat mengevakusasi warga sedikit kesulitan. Bahkan ada yang harus menggunakan tali untuk berpegangan, karena takut terbawa arus. Saya sendiri hampir terseret arus, untung ada Satpol PP yang sepontan menarik lengan saya,” katanya.

Menurutnya, derasnya arus sungai Jompo juga mengakibatkan dua jembatan bekas rel kereta api penghubung anatara Desa Jompo Wetan, Kecamatan Kalimanah dengan Desa Jompo Kulon Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Banyumas terputus.

“Terlihat ada pohon besar yang terbawa arus, kemungkinan pohon itu menabrak dua jembatan tersebut hingga putus,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dusun 1, Rekodi Edi menuturkan kerugian dari dampak banjir tersebut belum diketahui jumlahnya. Namun diperkirakan mencapai puluhan juta, karena banyak tanaman padi  yang sedang mulai masa panen terendam air.

“Kerugian belum bisa dihitung, tapi yang banyak mendapat kerugian adalah petani, karena tanaman padinya terendam air. Bahkan ada beberapa ratus ubin sawah yang padinya sudah dipangkas, namun belum diperet, masih numpuk di sawah semua terbawa air. Belum lagi ada padi yang sedang dijemur di lapangan juga habis terbawa air,” ujarnya.(*)

Pos terkait