Status Merapi Siaga, Ritual Larung Kepala Kerbau Malam 1 Suro Tetap Digelar

2231659938

MERCUSUAR.CO, Boyolali – Ritual larung kepala kerbau tetap digelar pada malam 1 Sura atau 1 Muharram, tepat tengah malam. Digelarnya ritual ini tak terpengaruh
dengan peningkatan aktivitas gunung Merapi.

Paiman (52) tokoh adat setempat, di kediamannya di Desa Lencoh, Kecamatan Selo menuturkan, ritual sedekah gunung dan larung kepala kerbau tetap digelar secara sederhana dan tanpa ada prosesi seperti tahun- tahun sebelumnya.

“Memang Merapi masih sering erupsi. Bahkan, Minggu (8/8) terjadi lagi erupsi mengakibatkan sejumlah wilayah sempat diguyur hujan abu. Tak ada pentas seni maupun pentas wayang,” ujar Paiman.

Dalam ritual nanti, yang akan langsung dibawa ke puncak Merapi, di kawasan pasar Bubar hanyalah larung kepala kerbau dan sembilan gunungan atau tumpeng. Sebelumnya, kepala kerbau beserta seluruh sesaji dilakukan semacam ritual khusus di rumah ketua Rukun Kampung (RK).

“Biasanya di Joglo Lencoh, namun karena masih pandemi Covid-19 maka ritual ini dipindahkan ke rumah warga.”

Pelaksanaan ritual malam 1 Suro ini berjalan lancar. Lebih jauh dari itu, ritual ini sebagai wujud syukur atas nikmat alam yang luar biasa yang ada di lereng gunung Merapi. Sehingga warga bisa mendapatkan rezeki melimpah.

Hanya saja, menilik kondisi Merapi, maka petugas yang membawa aneka sesaji diminta lebih berhati-hati.

Jika kondisi bagus, maka kepala kerbau dan sesaji akan dibawa hingga puncak Merapi di kawasan Pasar Bubar.

“Tapi kalau tak memungkinkan, ya nanti ditaruh di puncak agak di bawah. Beruntung akhir-akhir ini, arah angin juga ke barat dan selatan, sehingga aman,” kata dia. 

Pos terkait