MERCUSUAR, Semarang, 22 Juli 2024 – Hari ini menjadi momen yang dinantikan oleh para siswa dan orang tua di berbagai sekolah di Indonesia, karena merupakan hari pertama masuk sekolah pada awal tahun ajaran baru 2024/2025. Berbagai cara dilakukan oleh satuan pendidikan untuk menyambut hari tersebut agar peserta didik merasa senang. Dari Semarang hingga Banyumas, setiap sekolah memiliki cara unik dalam memeriahkan hari pertama sekolah.
Di SDN Pandean Lamper 02 Semarang, para murid diminta untuk melengkapi buku tulis mereka dengan sampul warna yang disesuaikan dengan mata pelajaran. Salah satu orang tua murid, Fitri Yuli (36) menyambut baik inisiatif ini karena menurutnya, peserta didik akan merasa lebih antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. “Pemberian sampul warna pada buku juga dimaksudkan agar siswa maupun guru lebih mudah memilah buku berdasarkan mata pelajaran. Selain itu, buku terlihat lebih rapi dan estetik jika sudah diberi sampul warna,” sebut Fitri.
Contohnya, buku mata pelajaran Pendidikan Agama Islam diminta diberikan sampul warna hijau. Sementara itu, buku mata pelajaran PPKN diminta disampul dengan warna biru, dan buku mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan warna merah. Upaya ini diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi para siswa dalam memulai tahun ajaran.
Sekretaris PPDB Kota Semarang, Fajriah, menyatakan bahwa tingkat partisipasi dalam pelaksanaan penerimaan siswa baru tahun ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. “Partisipasi dari masyarakat memang selalu besar dari tahun ke tahunnya. Tetapi kalau dilihat lebih tinggi tahun ini,” kata Fajriah. Dia juga menambahkan bahwa seluruh rangkaian PPDB tahun ini berjalan lancar. Meskipun terdapat kendala, menurutnya pelayanan masyarakat dalam PPDB 2024 tidak menemui permasalahan berarti.
Sementara itu, di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Teladan (MIM Teladan) Kota Magelang, baru saja selesai menggelar Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama). Selama kegiatan Matsama, para siswa baru diperkenalkan dengan berbagai program dan kegiatan yang ada di MIM Teladan. Mereka diajak untuk mengenal lingkungan madrasah, mengenal guru dan staf, serta berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dirancang untuk membangun karakter dan kepribadian mereka. Terdapat pula sesi pengenalan program unggulan madrasah, meliputi Program Tahfidzul Quran, Kegiatan Ekstrakurikuler, serta Layanan Konseling dan Pembinaan Karakter. Kepala MIM Teladan Kota Magelang, Nina Agustien, dengan penuh motivasi berharap, “Saya berharap seluruh siswa baru dapat beradaptasi dengan baik dan mulai mengejar impian serta prestasi mereka di sini.”
Tidak jauh berbeda, SDN Magelang 7 juga melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk menyambut awal tahun ajaran baru. Kepala SDN Magelang 7, Asniar, mengungkapkan kebahagiaannya melihat antusias peserta didik baru dan para orang tua pada MPLS tahun ini. “Kami sangat senang dan bahagia melihat antusias peserta didik baru dan para orang tua pada MPLS tahun ini. Kegiatan ini bukan hanya tentang memberikan edukasi dasar atau fondasi yang kuat untuk pendidikan dan pembentukan karakter anak-anak kami,” ujar Asniar. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam MPLS tersebut adalah percobaan sederhana ala ilmuwan, yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa ingin tahu pada siswa dan mendorong siswa untuk membebaskan jiwa ilmuwan mereka. Kegiatan ditutup dengan menerbangkan balon impian yang berisi nama masing-masing siswa. Pelepasan balon tersebut dilakukan sebagai bentuk semangat ke depan untuk menggapai cita-cita yang mereka inginkan.
Di Kabupaten Banyumas, sekolah dan madrasah menyiapkan sejumlah kegiatan dalam masa orientasi siswa atau yang lebih dikenal dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Siswa Baru (MPLSSB) maupun Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) tahun ini. Kepala Dinas Pendidikan Banyumas, Joko Wiyono, dalam sebuah kesempatan mengatakan bahwa momen pengenalan lingkungan sekolah akan selalu diingat oleh para siswa baru. Oleh karena itu, lanjutnya, kompetensi maupun keterampilan yang dimiliki pihak sekolah harus ditampilkan, baik yang berasal dari guru, siswa, maupun para penggiat kegiatan ekstrakurikuler di lingkungan sekolah. Dia juga menekankan agar lingkungan sekolah senantiasa dibuat ramah dan bersahabat bagi anak dan siapa saja. Dengan begitu, harapannya akan memberikan rasa nyaman dan aman bagi para peserta didik maupun seluruh warga sekolah. Sekolah juga harus menjadi tempat bersemayamnya kebhinekaan. Tak ada diskriminasi, tetapi yang ada sikap saling menghargai dan menghormati adanya perbedaan. Ajang masa pengenalan lingkungan sekolah atau masa ta’aruf siswa madrasah juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk memupuk semangat rasa persaudaraan di antara siswa.
Seperti yang terjadi di MTs Ma’arif NU Unggulan Banyumas. Dalam kegiatan masa ta’aruf siswa tersebut, siswa dari kelas delapan dilibatkan untuk mendampingi siswa baru kelas tujuh. “Dengan melibatkan siswa dari kelas delapan, harapannya akan terjadi interaksi dan saling mengenal,” kata Kepala Madrasah, Fauzi Wahyu Hidayat dalam keterangannya. Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Banyumas, Edi Sungkowo, menjelaskan bahwa madrasah di Banyumas telah mendeklarasikan diri sebagai madrasah Serasa Wali Bersinar (Sehat, Ramah Anak, Bersahabat Lingkungan, dan Bersih dari Narkoba).
Gembiranya Hari Pertama Sekolah di Tahun Ajaran Baru 2024/2025 menjadi cerminan semangat dan antusiasme dari berbagai elemen pendidikan di Indonesia. Kegiatan yang beragam dan penuh makna ini diharapkan mampu memberikan kenangan manis dan semangat baru bagi seluruh siswa.