MERCUSUAR.CO, Purworejo – Indonesia memiliki beragam budaya terutama pada kesenian tarinya. Berbagai jenis tarian di Indonesia lahir dari kisah-kisah masa silam. Di setiap daerah di Indonesia, memiliki ragam tari-tari tradisional mereka.
Di Purworejo, ada kesenian tari Cingpoling. Tarian ini baru saja dinobatkan sebagai warisan budaya tak benda pada tahun 2021 lalu. Namun siapa sangka, pada awal mulanya, tarian ini berasal dari gerakan bela diri para prajurit desa.
Mengenal lebih jauh mengenai kesenian Cingpoling dari Purworejo yang punya keunikan tersendiri.
Sejarah Kemunculan Cingpoling
Dikutip dari Kemdikbud.go.id, tarian Cingpoling diperkirakan muncul sejak abad ke-17. Kesenian ini pertama kali muncul di Desa Kesawen, Kecamatan Pituruh, Purworejo.
Menurut sejarahnya, kesenian ini bermula saat Demang Kesawen mengikuti Pisowanan di Kadipaten Karangduwur. Pisowanan merupakan tradisi para pemimpin daerah untuk penyerahan upeti dan melaporkan perkembangan daerah yang dipimpinnya.
Saat itu, Demang Kesawen datang bersama tiga prajuritnya yaitu Krincing, Dipomenggolo, dan Keling. Sambil menunggu giliran melaporkan pada Adipati Karangduwur, mereka berlatih bela diri di lapangan kadipaten.
Namun rupanya Adipati Karangduwur tidak berkenan melihat mereka berlatih bela diri. Ia memperingatkan Demang Kesawen dan tiga prajurit pengawalnya untuk tidak melakukan kegiatan serupa di kemudian hari.