RSUD Tjitrowardojo Kembali Berikan Penanganan Gratis Bibir Sumbing

11jsumbing pwr fid
Mercusuar/Dok - Suasana bagian depan RSUD Dr. Tjitrowardojo yang memberikan penanganan gratis untuk pasien bibir sumbing dalam program Bulan Peduli Celah Bibir dan Lelangit, kemarin.

MERCUSUAR.CO, Purworejo – Bagian Bedah Mulut dan Maksilofasial RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo pada bulan Oktober 2021 kembali mengadakan program Bulan Peduli Celah Bibir dan Lelangit (CBL). Program pemeriksaan dan operasi bibir sumbing gratis ini telah dilakukan untuk yang ke 6 kalinya dan akan terus dilakukan setiap beberapa bulan.

Kasubbag Hukmas RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo, Leli Dewi Pramudyani mengemukakan, pendaftaran untuk penanganan bibir sumbing gratis pada bulan ini telah dilakukan hingga tanggal 7 Oktober kemarin. “Untuk penanganan dimulai pada hari ini dan dari beberapa pendaftar ada empat yang lolos skrining dan bisa dilakukan penanganan,” ungkap Leli saat dikonfirmasi pada Senin (11/10).

Kegiatan ini, lanjutnya, diselenggarakan secara rutin setiap beberapa bulan sekali dengan mengambil tema “Untuk Senyum Sempurna Anak Indonesia”. “Jadi pelaksanaannya berkala setiap beberapa bulan sekali, penanganan dilakukan oleh tim dari RSUD sendiri dan dibantu juga oleh pihak luar,” jelasnya.

Ditambahkan, adapun syarat dan ketentuan pendaftaran untuk mengikuti program ini adalah memiliki kondisi sehat, tidak demam, batuk, pilek dan pucat. Usia juga minimal 3 bulan dan berat badan minimal 5 kilogram untuk bibir sumbing, sedangkan untuk CBL usia minimal 12 bulan. “Kemudian juga menyerahkan foto copy KTP beserta Kartu Keluarga orang tua pasien dan akte atau surat keterangan lahir pasien,” sebutnya.

Sementara itu, Dokter Spesialis Bedah Mulut Maksilofasial RSUD Dr. Tjitrowardojo, Arlita Tri Sulistyandari mengatakan, jumlah bayi lahir dengan gangguan CBL atau yang biasa disebut bibir sumbing di Kabupaten Purworejo cukup tinggi. “Sebagian besar berasal dari wilayah pegunungan dan jauh dari fasilitas kesehatan. Ibu hamil dari wilayah tersebut cenderung kurang melakukan kontrol kesehatan secara rutin,” katanya.

Penyebab CBL atau bibir sumbing, lanjutnya, bisa terjadi karena faktor genetik atau faktor lain seperti lingkungan, asupan selama hamil, kurang vitamin, trauma, dan yang lainnya. Resiko bayi lahir dengan CBL dapat dicegah dengan gaya hidup sehat. Namun, jika seorang ibu sudah terlanjur melahirkan bayi dengan kondisi CBL tidak perlu khawatir atau berkecil hati yang berlarut-larut.

“Karena RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo telah siap menangani kasus CBL mulai perawatan pasca lahir sampai penanganan operasi. Bahkan, saat ini RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo sudah menyiapkan untuk layanan terapi wicara,” ungkapnya.

Pos terkait