Mercusuar.co, Purbalingga – Sebanyak 15 angkatan alumni MAN Purbalingga tumpah ruah di aula Kraca Bungur Wised Purbasari Pancuran Mas, Desa Purbayasa, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga, Sabtu (30/7/2022) dalam rangka Reuni Akbar Alumni MAN Purbalingga angkatan 1980-1995. Usai acara semua angkatan pecah berkumpul di tempat-tempat yang ditentukan masing-masing angkatan, sebagaimana alumni MAN Purbalingga angkatan 1989 semua berkumpul menlajutkan silaturahmi di rumah Umi Nahlati di Desa Padamara, Kecamatan Padamara.
“Habis ini kita masih lanjut, kumpul satu angkatan. Kita kumpul di rumah Ibu Umi Nahlati. Kita akan diajamu makan-makan di sana sekalian silaturahmi,” ujar Nurul Komariyah, salah satu alumni angkatan 1989 kepada Mercusuar.co, usai reuni, Sabtu (30/7/2022).
Nurul menjelaskan, semua yang hadir dari angkatan 1989 jumlahnya hampir 30an. “Sebenarnya banyak yang mendaftar, tapi karena banyak yang tidak bisa hadir karena pas liburan dan banyak yang mendadak punya acara keluarga,” jelasnya.
Di rumah Umi Nahlati semua alumni angkatan 1989 yang hadir disambut oleh keluarga Umi dengan baik. Setumpuk hidangan sudah tersaji kan di meja tamu dan ruang tengah. Semua yang datang dijamu makan-makan sebagai rasa syukur karena telah bisa bertemu dan bersilaturahmi dengan teman lama.
“Senang sekali teman-teman mau mampir silaturahmi di rumahku. Suamiku juga merasa senang kedatangan teman teman yang sudah seperti saudara,” ungkap Umi Nahlati menyambut teman-teman alumni yang mampir ke rumahnya.
Kebetulan memang, rumah Umi Nahlati dengan lokasi tempat berlangsungnya reuni MAN Purbalingga berjarak hanya beberapa meter, jadi semuanya bisa datang ke rumahnya.
“Saya pikir ini hebat sekali, karena ngumpulin orang sebanyak itu dengan alamat yang berbeda beda dan angkatan yang berbeda beda bukan hal yang mudah,” ujar Umi.
Sementara itu, Siti Rochayah alumni 1989 yang juga hadir didampingi anaknya merasa senang karena sejak perpisahan kelas tahun 1989 hingga siang tadi baru bisa ketemu teman-teman sekolahnya.
“Senang bisa ketemu teman teman lama. Walau masih ingat wajahnya, tapi banyak yang lupa namanya. Karena sejak perpisahan tidak pernah bertemu,” ungkapnya.
Siti berharap pertemuan tersebut terus berlanjut, bisa silaturahmi dari rumah ke rumah. “Semoga kita bisa berlanjut Saling kunjung. Beruntung sekali ada reuni, kalau tidak, bisa kita ga pernah bertemu sampai kapanpun, karena tidak tahu informasinya. Kita terlalu lama berpisah. Jadi semoga pertemuan berikutnya bisa terus terjalin,” harpanya.
Dalam kesempatan tersebut sejumlah alumni yang tinggal di luar kota juga datang, diantaranya Afton Widianto dan Bejo dari Cilacap, Arifudin dari Jakarta, dan Wartimah dari Banjarnegara.
Sebagaimana yang diungkapkan Nur Hidayati, alumni 1989 yang menyempatkan diri untuk datang ke reuni, padahal dirinya mengaku tidak libur. “Aku kangen berkumpul teman-teman lama. Walau tidak jauh kalau tidak disempatkan ya sulit ketemunya. Jadi saya putuskan untuk berangkat,” ujarnya.
Nur Hidayati juga mengucapkan terimaksih kepada keluarga Umi Nahlati yang sudah menjamu teman-teman semua yang datang ke rumahnya.
“Luar biasa, kita bukan saja bisa ketemu semua angkatan, walau tidak banyak yang kenal sebelumnya. Tapi kita juga bisa kumpul satu angkatan di rumah Bu Umi. Terimakasih Bu Umi dan keluarga yang sudah repot-repot menjamu kita-kita semua,” ucapnya. (Angga)