MERCUSUAR.CO, Jakarta – Kenaikan harga emas dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk langkah Bank Sentral Tiongkok yang menambahkan 160.000 troy ons emas ke cadangannya pada bulan Maret. Selain itu, negara-negara seperti Turki, India, Kazakhstan, dan beberapa negara Eropa Timur juga telah melakukan pembelian emas sepanjang tahun ini.
Menurut Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, pasar mengantisipasi potensi penurunan suku bunga pada bulan Juni, meskipun data ekonomi menunjukkan kekuatan. Namun, jika data yang kuat terus muncul, menunjukkan bahwa Federal Reserve tidak akan segera menurunkan suku bunga, maka kenaikan harga emas mungkin sulit dipertahankan. Melek juga menambahkan bahwa pembelian emas oleh bank sentral dan ketegangan geopolitik merupakan faktor pendukung lainnya bagi harga emas.
Di sisi lain, para pelaku pasar memperkirakan sekitar 52% kemungkinan penurunan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada bulan Juni, menurut analisis dari Fedwatch. Namun, data yang dirilis pada Jumat (5/4/2024) menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja AS melebihi ekspektasi pada bulan Maret, yang memunculkan pertanyaan tentang kemungkinan penurunan suku bunga.
Penurunan suku bunga yang lebih rendah membuat emas menjadi lebih menarik sebagai instrumen investasi tanpa imbal hasil yang signifikan.