PPKM Level 2, Jadi Angin Segar Wisata Kuliner Purworejo

10kkuliner pwr fid
Mercusuar/Dok - Kabid Kebudayaan, Dinparbud Kabupaten Purworejo, Dyah Woro Setyaningsih (paling kanan) sedang menikmati kuliner di salah satu pusat kuliner Bakso, Kafe and Resto Benhil Kelurahan Pangenrejo, Kecamatan Purworejo, kemarin.

MERCUSUAR.CO, Purworejo – Masuknya Kabupaten Purworejo ke PPKM level 2 menjadi angin segar bagi wisata kuliner di Kabupaten Purworejo. Berbagai kelonggaran didapatkan sehingga wisata kuliner bisa kembali menjadi tumpuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Namun demikian, batasan-batasan yang ada tetap harus dipatuhi karena situasi pandemi belum sepenuhnya berlalu.

Hal itu disampaikan Kabid Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Purworejo, Dyah Woro Setyaningsih saat meninjau salah satu pusat kuliner Bakso, Kafe and Resto Benhil di jalan Brigjen Katamso No.157, Kelurahan Pangenrejo, RT 05 RW 05, Kecamatan Purworejo, Rabu (10/11).
“Kelonggaran yang ada di Level 2 PPKM membuat beberapa sektor ekonomi bergeliat. Kendati demikian pengelola tetap harus memperhatikan prokes, jangan sampai kelonggaran yang sudah ada saat ini kembali diperketat dengan naiknya level PPKM, mari sadar bersama untuk menurunkan level PPKM ke level 1 atau ke zona hijau,” ungkapnya.

Dijelaskan Woro, Purworejo memang memiliki potensi besar sebagai kota perbatasan dari keberadaan bandara YIA di Kulonprogo, Jogjakarta. Memiliki lokasi yang sangat strategis, semua sektor harus digarap secara maksimal termasuk kebudayaan dan pariwisatanya. “Kuliner juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan jika dikemas dengan standarisasi yang baik, bagaimana caranya pengunjung atau wisatawan puas berwisata juga puas menikmati kuliner di Purworejo,” jelasnya.

Adanya bandara YIA tersebut, tambahnya, harus ditangkap sebagai peluang bagi masyarakat di Kabupaten Purworejo untuk mulai menggalakkan kembali wisata kuliner.

“Sebetulnya dengan adanya bandara YIA masyarakat Purworejo memang sudah mulai harus menangkap peluang.
Terutama bagi para pengusaha kuliner di Purworejo juga harus menonjolkan sisi dan ciri khas dari Purworejo itu sendiri sebagai bentuk promosi,” terangnya.

Salah satu pengusaha kuliner, Dewi Sukensi, mengungkapkan, Purworejo sudah mulai longgar untuk mengawali kembali usaha kulinernya. “Terkait level 2 PPKM di Kabupaten Purworejo kami tetap menerapkan protokol kesehatan bagi para pengunjung. Semua karyawan juga diwajibkan memakai masker, di depan juga disediakan tempat cuci tangan sabun dan hand sanitizer bagi para pengunjung, tempat duduk dan ruangan juga kami jaga sterilnya,” ungkapnya.

Ia memilih membuka usaha Franchise Bakso Benhil yang dinilai sebagai santapan kuliner sejuta umat. Kuliner sejuta umat itu juga dikombinasikan dengan kafe dan resto yang menambah keunikan tempat tersebut. “Purworejo menurut saya menjadi lokasi yang sangat strategis karena dekat dengan bandara YIA selain itu juga ada di jalur ke YIA dan Borobudur, kami disini juga konsepnya adalah lokasi berkumpul atau meeting point, diharapkan nantinya disini bisa menjadi meeting point para pelancong,” katanya.

Pos terkait