MERCUSUAR.CO, Pati – Sebanyak 250 ton pupuk non subsidi disebarkan kepada 5000 petani desa di Kabupaten Pati dengan harga miring. Hal ini dilakukan pemerintah guna mengatasi kesulitan pupuk karena harganya yang mahal.
Bertempat di Gudang PT Pupuk Indonesia Kecamatan Margorejo ribuan petani dari 21 kecamatan di Pati terlihat mengantre panjang. Mereka saling berebut untuk mendapatkan pupuk non subsidi dari jenis NPK dan Urea yang dijual dengan harga murah.
Rona kegembiraan tidak dapat disembunyikan Sugiharto (40) salah satu petani yang ikut terlibat dalam antrean panjang. Petani asal desa Wangunrejo Kecamatan Margorejo itu rela datang sejak pagi untuk mendapatkan pupuk non subsidi sebanyak 50 kilogram dengan harga miring.
Bagi Sugiharto keberadaan pupuk non subsidi murah menjadi kabar baik. Mengingat selain masalah kelangkaan pupuk, harga pupuk tinggi menjadi kendala para petani mengakses pupuk.
Namun melalui acara pagi itu Sugiharto mengaku hanya merogoh kocek Rp 270 ribu. Nominal itu digunakan untuk membeli satu paket pupuk yang berisi pupuk urea dan NPK yang masing-masing dijatah 25 kilogram pupuk.
“Normalnya harga pupuk urea saja sebanyak Rp 400 ribu, harga itu belum termasuk NPK-nya. Jadi pupuk murah ini sesuai dengan kebutuhan petani karena saat ini sudah memasuki masa pasca tanam,” terang Sugiharto belum lama ini.
Meski dapat menghemat, Sugiharto mengaku pupuk yang didapat belum memenuhi keseluruhan kebutuhan pupuk untuk pertaniannya. Ia menyebut masih memerlukan puluhan kilogram pupuk untuk tiga petak ladang miliknya.
Direktur Produksi Pupuk Indonesia Bob Indiarto menjelaskan program ini bertujuan untuk meringankan beban petani. Utamanya setelah terdampak El Nino bantuan pupuk diharap dapat menolong petani saat memasuki musim tanam.
“Terhitung hampir tiga bulan petani tidak bisa turun ke sawah karena El Nino, sehingga penyerapan pupuk jadi rendah. Dengan masuknya musim tanam kami bantu dengan program diskon,” ungkap Bob pada, Jumat (26/1/24).
Kata Bob agenda diskon serupa tidak hanya ada di Pati. Terdapat 30 kota di pulau Jawa yang rencananya mendapatkan program serupa dari kurun Januari hingga Februari mendatang.
Sementara Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Pati Niken Tri Meiningrum menyebut bantuan ini memang masih terbatas. Pasalnya hanya 5000 dari 120 ribu petani yang baru terjangkau program.
“Tetapi semoga petani terbantu dengan adanya potongan harga pupuk. Sehingga kekurangan pupuk subsidi bisa dipenuhi pupuk non subsidi,” terang Niken.