Peserta Muktamar NU ke-34 se-Indonesia Mulai Berdatangan

22lmuktamar

MERCUSUAR.CO, Lampung – Para peserta Muktamar NU ke 34 dari berbagai cabang se-Indonesia, hingga semalam sudah berdatangan di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

Mereka langsung melakukan daftar ulang di Gedung Serbaguna Universitas Lampung (Unila) Jl Prof Dr Ir Sumantri Brodjonegoro no.1 Gedong Meneng, Rajabasa, Bandar Lampung.

Ada yang menggunakan jalur udara, jalur darat dan menggunakan kapal laut.

Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang KH Hanief Ismail Lc, Ketua Tanfidziyah Dr KH Anasom M.Hum dan unsur pondok pesantren Drs KH Ahmad Hadlor Ihsan menggunakan pesawat terbang.

Penyeberangan Merak-Bakahuni hingga Selasa sore kemarin terlihat penuh. Baik yang menggunakan kapal laut eksekutif maupun regular.

Ketua Panitia Pelaksana Muktamar Ke-34 NU Kiai Imam Aziz menjelaskan, Panitia Nasional Muktamar telah mengambil pilihan skema kepesertaan yang dinilai moderat dengan tiga orang utusan dari setiap wilayah dan cabang. Masing-masing utusan tersebut adalah rais syuriyah, ketua tanfidziyah, dan kiai non-struktural.

“Jadi satu orang rais syuriyah, satu orang ketua tanfidziyah, dan satu orang kiai kultural. Itu jumlahnya sekitar 2.000-an, dengan panitia sudah hampir 3.000. Kita ambil pilihan yang paling moderat. Kan ada pilihan dua sampai empat. Kita ambil yang tiga orang,” jelas Kiai Imam Aziz.

Pilihan skema peserta dengan masing-masing tiga orang itu, berasal dari 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), serta 14 badan otonom (42 orang) dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat.

Ditambah pula utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a’wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang). Maka total peserta sebanyak 1.959 orang.

Kemudian ditambah jumlah panitia sebanyak 336 orang, sehingga akan ada 2.295 peserta resmi yang menghadiri muktamar.

Kiai Imam Aziz mengatakan bahwa utusan-utusan yang secara resmi telah ditetapkan itu sudah mendaftar secara online (daring). Pendaftaran itu berbasis nomor induk kependudukan (NIK) yang langsung terintegrasi dengan aplikasi Peduli Lindungi.

Kiai Imam Aziz mengatakan, panitia tetap berharap gelaran muktamar tidak sampai menimbulkan kerumunan dan bahkan menciptakan klaster Covid-19.

Panitia juga akan mengatur agar supaya peserta resmi maupun peserta tidak resmi bisa nyaman berada di Lampung.

“Kita akan buat supaya mereka tidak harus wira-wiri. Bahkan kita menyiapkan aplikasi bazzar virtual. Jadi nanti saya di mana, pesan apa gitu, langsung diantar. Nggak usah ada bazzar yang ramai. Bahkan, acara-acara hiburan, misalnya ada acara musik, itu virtual semua,” katanya.

Sebagai upaya menjaga kerumunan itu, panitia telah membuat berbagai skenario untuk meyakinkan pemerintah bahwa gelaran Muktamar ke-34 NU ini taat pada protokol kesehatan.

Kerumunan, sebisa mungkin, akan diminimalisasi.
Untuk mengurangi mobilitas dan kerumunan, panitia memastikan agar pembukaan di Pesantren Darussa’adah hanya dihadiri sebagian orang saja. Peserta sudah mulai dibagi sejak pendaftaran dan kedatangannya.

“(Peserta) yang sudah di Darussa’adah, ya sudah di situ saja, yang sudah di UIN ya sudah di UIN saja untuk mengurangi. Meskipun kita tidak bisa mencegah orang wira-wiri, tapi mengurangi mobilitas dan kerumunan. Itu yang paling penting,” katanya.

Kiai Imam menambahkan, lingkungan Pesantren Darussa’adah sejak gapura di pinggir jalan raya, akan disterilisasi saat pembukaan muktamar nanti. Semua peserta bakal diberikan kesempatan memarkir kendaraan di sebuah lahan yang berada di seberang gapura selamat datang Pesantren Darussa’adah.

“Kita akan siapkan mobil khusus untuk menjemput dan mengantar peserta ke lokasi pembukaan muktamar. Jalanan menuju Darussa’adah dari gapura dibuat hanya satu arah. Pulangnya, nanti mencari jalan lain agar tidak berkerumun,” katanya

Pos terkait