MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mendeteksi dua bibit siklon tropis, 91S dan 93P. Bibit siklon 91S terlihat di Samudra Hindia bagian tenggara, barat daya Banten, sementara bibit siklon 93P terpantau di Teluk Carpentaria, selatan Papua.
Bibit siklon tropis 91S berada di sekitar 13.3 LS 105.6 BT dengan kecepatan angin maksimum 25-35 knots dan tekanan udara minimum 996 hPa, bergerak ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia. BMKG mengungkapkan bahwa potensi bibit siklon 91S berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam mendatang di kategori sedang-tinggi.
Sementara itu, bibit siklon tropis 93P terletak di sekitar 11.4°LS 138.6°BT dengan kecepatan angin maksimum 15 knots dan tekanan udara minimum 1005 hPa, bergerak ke arah timur-tenggara. BMKG memperkirakan potensi bibit siklon 93P berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam mendatang dalam kategori rendah.
Dampak tidak langsung dari bibit siklon 91S meliputi hujan sedang hingga lebat dengan angin kencang di pesisir selatan Jawa, serta gelombang tinggi 2,5-4 meter di beberapa perairan sekitar Indonesia bagian barat daya. Di sisi lain, bibit siklon 93P berpotensi menyebabkan hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di Papua bagian selatan dan Maluku bagian tenggara, dengan gelombang tinggi 2,5-4 meter di Laut Arafuru.
BMKG juga memberikan prakiraan cuaca untuk berbagai wilayah di Indonesia, dengan peringatan potensial untuk banjir rob di sepanjang pesisir Sumatra, Kepulauan Riau, Banten, dan Maluku Utara.