MERCUSUAR.CO, Mojokerto – Objek Wisata Waduk Windu makin eksis berkat keterlibatan dan gotong- royong warga Pemdes Cinandang, Kecamatan Dawarblandong dalam mendukung sasaran pengembangan desa wisata.
Walaupun sudah dibuka sejak akhir tahun 2020 lalu, wisata tersebut saat ini masih terus dikembangkan. Rencananya, wisata Waduk Windu bakal dilengkapi wahana baru, semacam kolam renang serta perahu.
Pemdes sudah bersiap membuat wisata Waduk Windu bersolek dengan merencana lahan, bahan, serta desain dan anggarannya.
“Terdapat kolam renang di sisi barat Waduk Windu nantinya untuk pengembangan tahun 2024. Desain telah siap tinggal menunggu presentasi,” ucap Kepala Desa Cinandang Agus Siswahyudi.
Dikatakannya, Pemdes mulai dari nol membuat ikon desa wisata dengan menggunakan Waduk Windu selaku destinasi pariwisata desa dengan 5 dusun ini.
Pengembangan desa wisata ini, lanjutnya, tidak lepas dari peran aktif keterlibatan masyarakat serta Bumdes.
” Warga sini membentuk desa wisata bukan karena ikon wisata, namun warga itu sendiri. Termasuk pola hidup sehari- hari, pola pikir serta pemahaman tentang pariwisata. Dampak dengan pengembangan wisata Waduk Windu, secara otomatis ikut menggerakkan roda perekonomian warga,” tuturnya.
Bersamaan perkembangannya, wisata seluas 2 hektar ini pula membawa dampak terhadap kuliner produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) asli desa dengan jumlah penduduk sekitar 2.732 jiwa.
Di antara lain bakpao polo, tenun, kerupuk samiler, peyek, keset serta yang lain. Timnya terus menggali potensi produk UMKM buat dipasarkan dengan memanfaatkan desa wisata.
“Sudah banyak UMKM di Desa Cinandang yang mempunyai izin usaha buat dipasarkan produknya. Dampak ekonomi terhadap warga Desa Cinandang tentu berpengaruh dari adanya desa wisata Waduk Windu,” bebernya.
Saat ini, wisata Waduk Windu dilengkapi 16 stan kuliner. Stan kuliner tersebut dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang hasilnya jadi Pendapatan Asli Desa (PADesa) Cinandang.
Tidak hanya itu, ada pula wahana semacam flying fox, spot foto, permainan anak, perahu bebek, kebun bunga matahari, camping ground, serta kolam pancing.
“Kami terus meningkatkan potensi wisata yang minim menjadi maksimal,” imbuh Agus.
Kendati demikian, Agus mengatakan saat ini cuaca masih menjadi kendala untuk desa wisata Waduk Windu. Lantaran, waduk ini menggunakan sumber dari air tadah hujan.
Sehingga, Pemdes membutuhkan bantuan dari OPD terkait buat solusi mempertahankan air waduk tidak hingga surut. Ia berharap, wisata Waduk Windu menjadi sesuatu ikon baru di titik ujung tenggara Kabupaten Mojokerto.
“Target ke depannya mendatangkan pengunjung sebanyak- banyaknya ke Desa Cinandang,” pungkasnya.