Mercusuar.co, Magelang- Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang mulai bergulir. Usai ditunda akibat pandemi Covid-19. Pembangunan tersebut diawali dengan ground breaking oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Selasa (31/1).
MAJT ini diprakarsai oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang dan Kementrian Agama (Kemenag) setempat. Masjid tersebut dibangun di atas lahan seluas lima hektare.
Ganjar menyebut, pembangunan ini sempat tertunda selama dua tahun akibat pandemi. “Sekarang Alhamdulillah, kita datang untuk ground breaking karena pada tahun ketiga ini akhirnya bisa dilanjutkan lagi,” ujar dia.
Dia menambahkan, Kabupaten Magelang dipilih sebagai lokasi pembangunan MAJT karena mampu menjadi simbol kerukunan antarumat beragama. Nantinya, lanjut dia, MAJT diharapkan menjadi pusat moderasi beragama. “Sehingga saya bayangkan tokoh-tokoh agamanya bisa ngobrol karena di bawahnya ada tempat untuk menjadi ruang pertemuan,” tuturnya.
Selain masjid, ada pula tempat ibadah seperti kelenteng dan gereja. Terlebih, ada satu destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) yang terletak di Kabupaten Magelang, yakni Candi Borobudur. Masjid ini tentu dapat menjadi jujugan para wisatawan.
Ganjar secara tegas mengingatkan agar tidak ada tindakan koruptif dalam proses pembangunan MAJT di Kabupaten Magelang. “Jangan dikorupsi dan tadi saya bilang berulang-ulang, apalagi ini rumah ibadah. Itu saya tekankan di awal. Makanya kalau ada yang minta-minta lapor saya,” tegas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya (DPUBMCK) Provinsi Jawa Tengah Hanung Triyono menyampaikan, pembangunan MAJT di Desa Sawitan, Kecamatan Mungkid sudah diinisiasi sejak 2019. Namun, sempat terkendala pandemi Covid-19.
Dia menyebut, pembangunan ini merupakan kolaborasi dengan berbagai pihak. “Sudah diinsiasi 2019, memakan lahan lima hektare. Ini kolaborasi pemprov yang menyediakan 3,2 hektare, pemkab 1,6 hektare, dan kemenag 0,13 hektare,” katanya.
Hanung menambahkan, adapun hasil lelang konstruksi senilai Rp 118 miliar. Pembangunan MAJT ini, ditargetkan akan selesai pada November 2023. Dengan luas bangunan 24.866 meter persegi dengan kapasitas jemaah 5.000 orang. (mag)