Pasien Covid Masih Meninggi, Bupati Purbalingga Tinjau Persiapan BOR

IMG 20210626 WA0029

MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi didampingi Asisten Ekbang Sekda dan Kepala Dinkes meninjau ke RSUD Panti Nugroho dan RSUD Goeteng Taroenadibrata untuk kesiapan Bed Occupancy Rate (BOR) / keterisian bangsal khusus pasien Covid-19, Jum’at (25/6/2021).

Bupati meminta agar masing-masing RSUD bisa memaksimalkan potensi ruangan yang ada untuk penambahan tempat tidur khusus pasien Covid-19, setidaknya masing-masing bisa menambah 5 – 10 tempat tidur lagi.
“Kemarin dalam 1 hari terjadi pertambahan kasus Covid-19 hampir 100 orang. Kapasitas BOR mengalami peningkatan menjadi 70% . Sehingga kita harus ada upaya untuk mempersiapkan karantina terpusat,” katanya.

Diketahui, RSUD Goeteng Taroenadibrata telah menyediakan 72 tempat tidur isolasi khusus pasien Covid-19. Sebanyak 44 tempat tidur diantaranya sudah terpakai (Bangsal Menur 16, Bangsal Kenanga 11, Bangsal Flamboyan 17), “Sedangkan di RSUD Panti Nugroho disediakan 28 tempat tidur khusus pasien Covid-19, hingga kini sudah terpakai 18 tempat tidur,” tuturnya.

Sebelumya, Bupati Dyah Hayuning Pratiwi bersma Wakil Bupati Sudono, dan Jajaran Forkopimda Kabupaten Purbalingga melakukan monitoring ke desa yang tengah menerapkan pembatasan skala mikro, yakni Desa Manduraga, Kecamatan Kalimanah dan Desa Brecek Kecamatan Kaligondang. Sebagian wilayah dari kedua desa tersebut ditengarai banyak warga yang terpapar virus Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri.

“Kami hadir dalam rangka memberikan motivasi semangat kepada pemerintah desa, kecamatan, termasuk masyarakat yang sedang isolasi mandiri, agar tetap menjalankan protokol kesehatan. Inipun menunjukan bahwa jangan sampai masyarakat itu memiliki stigma negatif terhadap penderita Covid-19,” katanya.

Pada kunjungan ini, Bupati memastikan hal tersebut juga dilaksanakan oleh seluruh elemen masyarakat sebagaimana konsep Jogo Tonggo. Disamping itu, Bupati dan jajaran juga memberikan bantuan paket sembako.
“Kepada tokoh agama, tokoh masyarakat kita butuh kebersamaan semua pihak dalam berdisiplin menerapkan protokol kesehatan, membantu pencegahan penularan Covid-19, karena Pemda dan Forkopimda tidak mampu mengatasi sendirian,” harapnya.

Seperti diketahui, kedua desa tersebut terdapat peningkatan kasus signifikan beberapa hari terakhir. Tercatat di Desa Manduraga terdapat 41 orang dan di Desa Brecek terdapat 29 orang yang terpapar Covid-19. Seluruhnya menjalani isolasi mandiri di rumah dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG). “Mereka terpapar ditengarai adanya klaster hajatan,” kata Bupati.

Bupati berharap pelaksanaan pengetatan PPKM Mikro yang sudah diberlakukan sejak 21 Juni 2021 lalu ini bisa berlangsung lancar dan berdampak pada pengurangan kasus Covid-19. Jika dalam satu pekan ini belum ada perubahan, maka akan diperpanjang sampai dengan 5 Juli 2021.

Disamping melakukan monitoring di dua desa di atas, Bupati juga meninjau kesiapan gedung eks SMPN 3 Purbalingga. Sebagai langkah kontijensi, gedung ini dipersiapkan kembali untuk digunakan sebagai tempat karantina terpusat.

Pos terkait