Mercusuar.co, Purbalingga – Purbalingga Art Corner (PACon) yang dihadirkan sebagai media propaganda, promosi, dan branding produk-produk kerajinan craft pelaku UMKM Kabupaten Purbalingga rupanya mulai dilirik pada guru di beberapa sekolah menengah. Setelah pada PACon Edisi 2 SMK Negeri 1 Bukateja melakukan kunjungan ke lokasi PACon untuk belajar dan praktek materi kewirausahaan sebagai implementasi Proyek Penguatan Profile Pelajar Pancasila (P5), pada PACon Edisi 3 giliran SMK Negeri 1 Bojongsari melakukan hal yang sama.
“Ternyata keberadaan PACon berdampak positif bukan saja sebagai media promosi produk kerajinan craft, tapi juga menjadi ajang pembelajaran warga masyarakat dan juga praktek P5 anak-anak sekolah,” ujar Kordinator PACon, Prapti Yari kepada Mercusuar.co di lokasi PACon edisi 3 di jalan lingkar Utara GOR Goentoer Dardjono, Minggu (19/3)2023).
Prapti Yari menjelaskan, setidaknya sudah ada dua sekolah yang peserta didiknya melakukan praktek P5 di lokasi PACon. “Kemarin SMKN 1 Bukateja, sekarang SMKN 1 Bojongsari. Dan kami sangat terbuka untuk menerima mereka belajar di sini,” jelasnya.
Sementara itu, Mutaqin Mataza, guru pendamping peserta didik SMKN 1 Bojongsari yang melakukan praktek P5 di lokasi PACon mengatakan, pihaknya membawa 400 siswa-siswi dari 13 kelas 10. Kesemuanya terlihat langsung mempelajari materi produksi craft dan sekaligus cara promosi dan penjualannya.
“Mereka datang ke sini sebagai tindak lanjut dari pembelajaran P5 secara teori di sekolah dalam kurikulum Merdeka untuk melakukan praktek di luar kelas,” katanya.

Mutaqin menjelaskan, semua yang disajikan oleh PACon sesuai dengan materi yang dipilih oleh sekolah, yakni kewirausahaan. Namun di lokasi PACon menurutnya peserta didik dari SMKN 1 Bojongsari tidak saja mengenal dan belajar tentang proses menciptakan lapangan usaha, melainkan juga belajar tentang marketing dan pola-pola mengenalkan produk terhadap konsumen.
“Di sini anak-anak juga bisa belajar bagaimana cara branding produk, mengenalkan produk terhadap konsumen,” jelasnya.

Disamping itu ungkap Mutaqin, PACon sangat membantu kebutuhan pendidikan sekolah, utamanya pada kurikulum Merdeka yang menuntut pelajar bisa belajar secara nyata di lapangan.
“Maka saya berharap PACon tetap berjalan, semakin meningkat kwalitas dan sumber dayanya agar bisa bersinergi dengan dunia pendidikan saat ini,” pungkasnya.(Angga)