OPD dan Camat Bekerjasama Susutkan Kemiskinan di Pati, Kini Tinggal 0,3 Persen

IMG 20240305 WA0039 1
Sekretaris Daerah Kabupaten Pati Jumani saat ditemui seusai mengikuti kegiatan rakor pelaksanaan penangan kemiskinan dan kemiskinan ekstrim Kabupaten Pati di Pendopo setempat.

MERCUSUAR.CO, Pati – Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat se kabupaten Pati dan daerah ikut andil dalam penangan kemiskinan serta kemiskinan ekstrim.

Dari hasilnya evaluasi dan verifikasi verbal yang dilakukan pihaknya, saat ini kota Bumi Mina Tani telah mencapai 0.3 sekian persen yang semula ada 3 ribuan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Pati Jumani memaparkan, bahwa amanat Inpres nomor 4 tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem kebijakan dari Pemerintah Pusat harus selesai di tahun 2024 ini.

“Harus 0 persen. Dan itu menjadi mandat, amanat Pemerintah Pusat dan secara regulasi sudah ditetapkan. Data yang ada, di Kabupaten Pati pada 2022 ada 10 ribu sekian untuk kemiskinan ekstrem,” paparnya belum lama ini.

Jumani bersyukur, bahwa tingkat kemiskinan secara umum di Kabupaten Pati masih dibawah tingkat kemiskinan provinsi dan nasional. Hal itu karena pada masing-masing OPD melakukan pendampingan di setiap kecamatan untuk melakukan verifikasi dan validasi di semua titik warga miskin yang kemudian dicarikan penyebab kenapa seseorang dinyatakan menyandang status kemiskinan ekstrem.

Sementara itu, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro berharap kerja keras semua pihak untuk menekan angka kemiskinan eksrem di Kabupaten Pati ini mampu terlaksana dengan baik pada tahun 2024 ini hingga 0 persen.

“Angka di kita masih kurang lebih 3 ribu sekian, namun demikian pada tahun ini kalau tidak salah akan dibuka (lowongan kerja) dari temen-temen HWI ( PT Hwaseung Indonesia / PT HWI 2 ) yang di Batangan, mudah-mudahan ini nanti bisa menyerap tenaga kerja kita yang berada pada zona kemiskinan ekstrem,” harapnya.

Ia menambahkan, dengan terserapnya tenaga kerja pada zona miskin ekstrem ini paling tidak akan dapat mengurangi pengangguran sehingga dapat dipastikan angka kemiskinan ekstrem dapat turun dan hilang.

Sampai saat ini banyak langkah konkrit pemerintah yang telah dilakukan baik melalui APBD maupun dana CSR, Baznas serta APBN untuk penanganan RTLH dalam menangani angka kemiskinan ekstrem ini.(Dinda)

Pos terkait