Objek Wisata Tebing Breksi, Diusulkan untuk Uji Coba Destinasi di Sleman

Uji coba10
Mercusauar/Dok- Objek Wisata Tebing Breksi.

MERCUSAUAR.CO, Sleman – Objek uji coba destinasi wisata di Kabupaten Sleman diusulkan diganti.

Sebelumnya, dalam rapat koordinasi evaluasi PPKM Jawa-Bali pada Selasa 7 September 2021 lalu disebutkan, destinasi yang diperbolehkan buka hanya Candi Ratu Boko yang merupakan objek dibawah pengelolaan PT Taman Wisata Candi (TWC).

Namun dalam perjalanannya, muncul usulan penggantian sasaran uji coba ke Tebing Breksi.

“Dispar DIY sudah mengajukan permohonan ke Kemenparekraf untuk mengganti objek uji coba pembukaan destinasi pariwisata dari Ratu Boko ke Tebing Breksi,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Suparmono, Jumat 10 September 2021.

Dia menjelaskan, usulan mengganti destinasi karena pertimbangan Tebing Breksi berbasis pemberdayaan masyarakat.

Sementara, Ratu Boko adalah objek milik BUMN yang dianggap sudah terwakilkan lewat pembukaan Candi Prambanan.

Sebagaimana diketahui, Ratu Boko dan Candi Prambanan adalah tempat wisata yang sama-sama dikelola oleh PT TWC. Dari sisi sarana prasarana, Tebing Breksi yang hanya berjarak sekitar 3,5 kilometer dari Ratu Boko juga dinilai telah memadai.

“Kesiapan sudah oke. Tebing Breksi tersertifikasi CHSE, dan jaringan internetnya baik tersedia fasilitas wifi,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo mengatakan masih menunggu surat resmi dari Kemenparekraf terkait kepastian lokasi uji coba destinasi wisata. Namun berdasar keputusan pemerintah pusat, wilayah DIY akan mendapat kuota sejumlah tiga destinasi.

“Seluruh Jawa dan Bali hanya 20 destinasi yang diizinkan uji coba, dan DIY diberi kuota tiga. Nantinya penentuan mungkin didasarkan faktor luasan, daya tarik, dan beberapa pertimbangan lain,” kata Singgih.

Sesuai mandat, destinasi yang diusulkan harus sudah mengantongi sertifikat CHSE guna membuktikan kesiapan dari sisi sarpras, standar operasional prosedur, dan SDM. Sampai dengan saat ini destinasi wisata di DIY diluar kategori hotel yang telah memiliki CHSE ada sebanyak 331 objek.

Diakuinya, jumlah itu tidak banyak karena kuota dari pusat dibatasi yakni hanya 300an untuk Provinsi DIY.

Pengelola Tebing Breksi, Kholiq Widianto mengatakan sudah siap jika nantinya ditunjuk sebagai lokasi uji coba. Hanya saja dia berharap aplikasi Peduli Lindungi bisa digunakan dengan mudah.

“Saat ini kita menggunakan aplikasi Visiting Jogja. Jika nanti ditambah Peduli Lindungi, harapannya bisa dibuat semudah mungkin,” katanya.

Dia mengungkapkan, sebelum masa PPKM Darurat sebenarnya sudah ada kenaikan jumlah pengunjung bahkan mulai beranjak normal. Sepanjang April hingga Juni 2021, angka kunjungan sudah diatas 30 ribu per bulan.

Namun setelah diberlakukan PPKM Darurat, semua aktivitas pariwisata terhenti.

Selama ini untuk menggaji karyawan dan biaya operasional, pihaknya hanya mengandalkan uang kas.

Jam kerja karyawan juga dipangkas. Dari sebelumnya 6-12 kali dalam seminggu, kini hanya berangkat dua kali.

Pos terkait