Mercusuar.co, Purbalingga – Lintas Komunitas, aktivis kemanusiaan, pecinta alam, penikmat kopi, dan wartawan Kabupaten Purbalingga bersama sama menghadiri pengajian dalam rangka amaliiah ramadhan di Kedai Pojok, Jum’at (22/3/2024). Pengajian dalam bentuk kajian kitab kuning tersebut menghadirkan Kades Banjaran, Muchammad Ismun sebagai narasumber.
Dalam kajiannya, Kades Ismun yang notabene sebagai alumni pondok pesantren Ploso, Kediri, Jawa Timur, menyampaikan beberapa hal terkait mengenai hukum dan tata cara melakukan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Baik terkait sarat rukun puasa maupun hal-hal yang menjadikan ibadah wajib di bulan ramadhan tersebut dianggap batal maupun berhasil.
“Banyak perkara yang mengakibatkan puasa kita batal, yakni salah satunya menyengaja memasukan benda atau barang atau makanan ke salah satu anggota badan kita yang berlubang. Contohnya makan, memasukan cottonbat ke dalam telinga, dan sebagainya,” ungkap Kades Ismun.
Lebih lanjut Kades Ismun juga menyampaikan beberapa hal terkait ibadah puasa romadhon dan beberapa persoalan yang mengiringi ibadah puasa, baik secara syariat, pandangan fiqih, maupun tasawuf. Kajian dalam bentuk muthola’ah (mengingatkan – red) tersebut memancing jamaah untuk banyak berinteraksi melalui tanya Jawab.
“Seperti halnya hukum niat puasa ramadhan, niat puasa harus dilakukan pada malam hari, sebelum mendekati adzan subuh. Berbeda dengan niat puasa sunah, bisa dilakukan pada siang hari, asal belum sampai waktu shalat Dzuhur,” jelasnya menjawab sebuah pertanyaan.
Ismu juga menyampaikan, pihaknya, yakni alumni pondok pesantren Ploso yang ada di kabupaten Purbalingga siap diundang untuk mengisi pengajian, baik rutin maupun insidental. Karena menurutnya, mengaji merupakan tugas dan kewajiban yang harus dijalankan di mana saja untuk siapa saja.
“Kami senang berbagi ilmu. Maka kami selenggarakan kepada siapapun, termasuk para wartawan yang ingin mengadakan pengajian rutin, misalnya. Kami bersama tim akan siap melayani,” tandasnya.
Sementara itu, pengelola Kedai Pojok di taman kota Usman Janatin, Purbalingga, Gunoto Eko Saputro selaku penyelenggara pengajian mengatakan, pengajian kajian kitab kuning ala pesantren tersebut merupakan yang perdana. Dan itu menurutnya, akan berlanjut pada minggu depan hingga jelang hari raya idul Fitri 1445 H, mendatang.
“Ini yang perdana. Minggu besok kita adakan lagi, hingga jelang lebaran nanti,” katanya.(Angga)