MERCUSUAR.CO, Jakarta – Perayaan Idul Fitri menandai salah satu momen terpenting bagi banyak keluarga Indonesia, merayakan akhir Ramadan dengan berkumpul bersama keluarga besar dan sahabat. Tradisi ini, yang mendalam akarnya dalam masyarakat Indonesia, merupakan kesempatan tahunan untuk memperkuat tali kekeluargaan dan sosial. Namun, fenomena mudik ini tidak eksklusif bagi Indonesia saja; keinginan untuk berkumpul kembali dengan keluarga dalam perayaan serupa merupakan hal yang lumrah di seluruh dunia.
Perjalanan pulang ke kampung halaman sering kali dipilih berdasarkan kedekatan fisik dan emosional dengan keluarga, di mana motivasi utamanya adalah untuk memelihara dan memperkuat hubungan interpersonal. Studi mengenai diaspora menunjukkan pentingnya kebersamaan dalam periode Idul Fitri, yang diisi dengan perayaan meriah, kuliner tradisional, dan tukar-menukar kado serta salam. Kesempatan ini tidak hanya untuk bersilaturahmi namun juga untuk meneruskan warisan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Lebih Dari Sekedar Liburan
Konsep perjalanan keluarga mencakup lebih dari sekadar liburan atau rekreasi; ini adalah ekspresi dari berbagai aktivitas yang mengikat keluarga lebih dekat (Schanzel & Yeoman, 2014). Dari pertemuan keluarga yang penuh keceriaan hingga perjalanan dengan tujuan tertentu, setiap momen bersama menjadi kesempatan untuk membangun kenangan dan memperdalam ikatan keluarga.
Dalam tradisi Tionghoa, misalnya, kumpul keluarga menjadi sangat signifikan dan seringkali melibatkan perjalanan ke tempat tertentu. Ini menunjukkan pentingnya mempertahankan hubungan keluarga lintas budaya. Demikian pula, dalam komunitas Afrika-Amerika, reuni keluarga sering menjadi alasan utama berkunjung ke kerabat, menegaskan lagi pentingnya pertemuan keluarga. Di kalangan keluarga Filipina yang bekerja di luar negeri, kunjungan dan pertemuan kembali dihargai tinggi, menekankan nilai reuni keluarga dalam menjaga keintiman dan hubungan keluarga, menunjukkan universalitas dari praktik ini.
Merayakan Kebersamaan
Meski terpisah oleh jarak geografis, keluarga mencari cara untuk merayakan kebersamaan, menunjukkan bahwa reuni memiliki kekuatan yang melampaui jarak. Kemajuan teknologi memungkinkan partisipasi virtual dalam acara keluarga, memfasilitasi kebersamaan meskipun secara fisik terpisah. Namun, pentingnya kehadiran fisik, terutama dalam acara besar keluarga, tetap tak tergantikan.
Pertemuan kembali keluarga membawa dampak emosional yang besar, memberikan sukacita dan kebahagiaan yang mendalam. Ini menegaskan kembali bahwa pertemuan keluarga adalah fondasi yang kuat bagi kehidupan keluarga dan dapat mengatasi tantangan seperti jarak jauh atau situasi pandemi.
Menjaga Warisan
Reuni keluarga bukan hanya acara sosial; di Indonesia dan banyak budaya lain, mereka adalah inti dari dukungan, koneksi, dan identitas. Mereka memberi kesempatan bagi anggota keluarga untuk merayakan dan membagikan warisan budaya mereka, memperkuat ikatan keluarga, dan mendukung satu sama lain dalam masa sulit. Meski dihadapkan pada tantangan modern, tradisi reuni keluarga tetap teguh, menjadi bukti ketahanan ikatan keluarga dan kekayaan tradisi budaya.