SURAKARTA, Mercusuar.co – SMK Penerbangan Bina Dirghantara menggelar pertemuan bersama komite sekolah, orang tua siswa kelas 10 dan 11, serta empat alumni yang kini berkarier di berbagai bidang, yaitu Megauntoro (TNI AU), Jadi Nurcahyadi (TNI AU), Ubed (Kementerian Perhubungan), dan Ign. Widyo (Media Nasional). Pertemuan ini bertujuan mempererat sinergi sekaligus memberi motivasi bagi siswa melalui pengalaman inspiratif para alumni.
Kepala SMK Penerbangan Bina Dirghantara, Azis Sukamto, S.Pd, menegaskan pentingnya peran orang tua dalam mendukung kemajuan sekolah. “Harapannya dengan menghadirkan alumni, orang tua bisa lebih termotivasi untuk memberikan dorongan kepada putra-putrinya. Dukungan orang tua sangat penting, bukan hanya motivasi tapi juga fasilitas,” ujarnya.
Salah satu alumni, Jadi Nurcahyadi, yang kini bertugas di TNI AU sekaligus instruktur aeromodelling dan drone, menyampaikan rasa bangganya dapat kembali ke almamater. Ia menilai lulusan SMK memiliki peluang luas, tidak hanya di dunia militer, tetapi juga di industri. “Kami ingin berkolaborasi mewujudkan akademi pilot drone. Lulusan yang memiliki lisensi dan pengalaman akan punya peluang kerja besar, apalagi pemanfaatan drone kini semakin berkembang,” ungkapnya.
Pengembangan teknologi aeromodelling dan drone juga mendapat dukungan dari Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Jawa Tengah. Melalui pembinaan, siswa diarahkan agar mampu menjadi tenaga ahli sekaligus membuka peluang usaha baru. “Mereka tidak hanya belajar autopilot, tetapi juga manual. Itu penting untuk menghadapi situasi darurat. Pemanfaatannya bisa untuk pemetaan kebencanaan, pertanian, hingga operasi penyelamatan,” jelas perwakilan FASI Jateng.
Selain itu, dalam waktu dekat sejumlah siswa SMK Penerbangan dijadwalkan mengikuti kejuaraan tingkat provinsi dan nasional di bidang aeromodelling. Pihak sekolah menargetkan siswa dapat berprestasi dan membawa pulang gelar juara.
Alumni lainnya, Megauntoro Owner Omah degan Djingga dan Raja Teh Solo yang juga anggota Pasukan Elit Pasgat TNI AU, berpesan agar siswa memperluas pola pikir. “Kita harus mengubah mindset. Tidak semua lulusan SMK Penerbangan hanya diarahkan menjadi TNI atau Polri. Perlu dikembangkan ekstra keterampilan pendukung sejak di bangku sekolah, bukan hanya akademis, tetapi juga skill praktis yang relevan dengan dunia kerja,” tegasnya.
Sementara itu, Ubed dari Kementerian Perhubungan menambahkan kiat-kiat bagi siswa dalam mempersiapkan masa depan. “Selain peluang di dunia penerbangan, disiplin yang ditempa sejak di sekolah ini sangat bermanfaat. Semangat kedisiplinan itu akan menjadi bekal penting saat mendaftar di berbagai jalur karier,” ujarnya.
Sedangkan Ign. Widyo, alumni yang kini berkarier di media nasional, menekankan pentingnya peningkatan kapasitas diri. “Lulusan angkatan 90-an tidak semuanya berkarier monoton di dunia penerbangan. Jika perlu, teruslah menambah keterampilan dan melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi, agar kesempatan berkembang semakin terbuka,” katanya.
Dengan dukungan alumni, orang tua, dan organisasi olahraga dirgantara, SMK Penerbangan Bina Dirghantara optimistis dapat berkembang lebih maju, meningkatkan jumlah siswa, serta menghadirkan kurikulum unggulan yang relevan dengan kebutuhan industri dan teknologi modern.din