MG Tebar Kepedulian dan Dorong GM Jawab Tantangan Untuk Meraih Cita-Cita

IMG 20250317 WA0012

PURWOREJO, Mercusuar.co – Masih dalam rangkaian kegiatan menuju Reuni Akbar 2025, Keluarga Besar Alumni SMAN 1 Purworejo Jawa Tengah yang dikenal dengan sebutan Muda Ganesha (MG) menggelar bakti sosial (baksos) untuk yatim piatu dan kaum dhuafa.

Bakti Sosial kali ini berupa pemberian tali asih kepada ratusan siswa dan keluara alumni MG yang membutuhkan uluran kepedulian.

Keceriaan terlihat jelas di wajah mereka yang yang sore itu mengenakan Baju Koko dan Hijab saat berkumpul di Ruang Karakter SMAN 1 Purworejo, Sabtu (15/3).

Acara ini memang digelar sebagai wujud kepedulian dari Muda Ganesha untuk keluarga Ganesha Muda (sebutan untuk mereka uang masih mengebor ilmu di SMA N 1 Purworejo).

“Untuk adik-adik yang masih berstaus pelajar di SMAN 1 Purworejo sebutannya Ganesha Muda, setelah lulus barlah mereka disebut Muda Ganesha, dibalik saja untuk memudahkan!” kata Eko salah satu alumni memperjelas.

Pemberian tali asih kepada yang berhak, berlangsung di awal acara, diselingi dengan pembanguan door prize berdasar nomordalam daftar absensi sore itu.

“Wah alkhamdullilah kami dapat Sarung, nanti buat ayah dan adik saya!” kata Si Kembar Pinka dan Pinky berbarengan.
Donasi yang dikumpulkan oleh para alumni diberikan bantuan sebagai bentuk kepedulian serta berbagi kebahagiaan menjelang Idul Fitri 1446 H.

Tausiyah berupa Pengajian Pesikoedukasi dengan pembicara Dr. Sus Budiharto, Dosen Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta disambut antusias oleh para peserta. Dirinya yang merupakan Muda Ganesha 1991 (lulus SMAN 1 Purworejo tahun 1991) mampu menghidupkan suasana dialogis.

Layaknya sebuah psikotes sederhana dengan membagikan selembar kertas dan alat tulis, dirinya mengajak para juniornya untuk mengenali diri dari nama masing-masing.
“Nama itu meruakan doa pemberian orang tua, dan pasti bertujuan baik!” kata Sus sambil mempresentasikan materinya yang menarik.

Dia mengajarkan cara mengenali diri sendiri melalui makna nama masing-masing.
Pembekalan motivasi berlangsung secara interaktif. Sus mengajak peserta aktif berpikir dan berdiskusi. “Ketika mengalami hal buruk, coba pikirkan kembali arti nama kalian yang baik. Itu bisa menjadi motivasi untuk terus bangkit,” tambahnya.

Seperti kelas Inspirasi, paling tidak, para junior ini akan terpantik untuk mengikuti para kakak seniornya yang telah duluan merasakan pengalaman empiris dari mengebor ilmu sampai meraih karir yang digapai kini.

Banyak para aluni yang kini bertebaran mengukir prestasi di bidangnya masing masing menduduki jabatan penting di berbagai bidang, birokrat, militer, ilmuwan, praktisi akademik dll.

Berbagai kisah mereka sedikit banyak saat dikisahkan kepada juniornya pasti akan enjadi bahan referensi dan inspirasi untuk meraih cita.

Koordinator Reuni Akbar Wilayah Purworejo Hermawan Wahyu Utomo menjelaskan, para penerima dipilih berdasarkan rekomendasi guru dan alumni dengan kriteria yatim, yatim piatu, maupun duafa jumlah sekitar 100 anak. Mereka tidak hanya menerima bantuan, para siswa juga mendapatkan pembekalan motivasi agar lebih percaya diri menghadapi tantangan hidup.

Hermawan yang juga Direktur PDAM Tirta Perwitasari itu mengatakan kegiatan tersebut sengaja dilakukan secara tatap muka agar anak-anak bisa merasakan manfaat yang lebih mendalam.

“Bantuan ini tidak kami titipkan, agar anak-anak bisa mengikuti kegiatan ini. Karena berharga, tidak dapat diukur dengan uang. Tujuan pembekalan motivasi adalah mengubah mindset mereka, menjadikan kendala dan kekurangannya sebagai tantangan,” ujar Hermawan.

Hermawan kenyang dengan pengalaman empiris yang cukup menantang. Dirinya bertekad harus tetap melanjutkan pendidikan selepas lulus SMAN 1 Purworejo, meski diberi warning ketat oleh Ibundanya.
“Tiga kakak saya kuliah, ibu saya memberi syarat kepada saya, kalau mau kuliah harus universitas negeri. Belajar dari buku-buku kakak, buku Sipenmaru (seleksi penerimaan mahasiswa baru), alhamdulillah saya bisa masuk ITB. Setelah saya kuliah berusaha mendapatkan beasiswa, sehingga saya bisa kuliah tidak mengeluarkan duit,” katanya mengenang masa lalu.

Dan dorongan, motivasi dan afirmasi positif selalu lekat dalam benaknya hingga melewati semuanya dengan gemilang di ITB yang bergengsi itu.

Plt Kepala SMAN 1 Purworejo, Cahyo Winarno, memberikan apresiasi kepada seluruh donatur dan MG yang mendukung kegiatan tersebut.

Dia berharap dengan adanya acara para peserta dapat terus membangun semangat pada kondisi yang berbeda dan dapat mengikuti jejak sukses para alumni.
“Beruntung sekali putri kami bisa mengebor ilmu di SMA N 1 Purworejo, kultur dan semangat di sekolah ini sangat beda, ikatan alumni dengan adik-adiknya yang masih mengebor ilmu di sini terasa sangat lekat, tak cuma pinter-pinter, mereka sangat humanis dan tetap rendah hati mengajak juniornya untuk bisa meriah cita meski dengan tantangan dan jaman yang berbeda!” kata Lina Martanti ibu dari Dinda Atta.

Saat terdengar Adzan Maghrib, secara tertib semua ceria menyantap lezatnya Opor Ayam yang disajikan oleh Rini De’R salah satu alumni yang kini bergerak dalam bidang bisnis kuliner di Purworejo.(agam)

Pos terkait