MERCUSUAR.CO, – Perbudakan modern didefinisikan sebagai situasi di mana seseorang memperlakukan orang lain sebagai propertinya sendiri, mengakibatkan kehilangan kebebasan dan eksploitasi demi kepentingan individu atau komersial.
Meskipun praktik perbudakan telah ada selama ratusan hingga ribuan tahun, ironisnya, tindakan yang tidak manusiawi ini masih terus berlangsung hingga saat ini. Bahkan, beberapa bentuk perbudakan modern mungkin ada di sekitar kita, namun seringkali tidak disadari. Berikut adalah enam bentuk umum praktik perbudakan modern, seperti yang dilansir dari Anti-slavery:
1. Perdagangan Manusia
Daftar isi
Perdagangan manusia merupakan suatu proses di mana seseorang dipaksa atau disertakan dengan kekerasan, penipuan, atau pemaksaan lainnya, kemudian dieksploitasi untuk keuntungan finansial pribadi pelaku. Praktik perdagangan manusia dapat melibatkan berbagai bentuk, seperti perdagangan budak seks, pengemis, pengedar narkoba, dan bahkan jual-beli organ tubuh manusia.
Menurut laporan Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC), 51 persen dari korban perdagangan manusia yang diidentifikasi adalah perempuan, 28 persen anak-anak, dan 21 persen merupakan pria. Dari mereka yang dieksploitasi dalam industri seks, 72 persennya adalah perempuan.
2. Kerja Paksa
Berdasarkan hasil Konvensi Kerja Paksa Organisasi Buruh Internasional pada tahun 1930, kerja paksa didefinisikan sebagai segala pekerjaan atau layanan yang diperintahkan kepada seseorang di bawah ancaman hukuman, dan yang bersangkutan tidak menawarkan diri secara sukarela, melainkan dipaksa.
Hampir semua bentuk praktik perbudakan modern mengandung beberapa unsur kerja paksa. Organisasi Buruh Internasional (ILO) mencatat bahwa pekerja imigran memiliki tingkat risiko yang tinggi menjadi korban, karena mereka seringkali terbatas dalam bahasa, memiliki sedikit jaringan sosial, hak terbatas, dan bergantung pada majikan.
3. Tenaga Kerja Terikat
Ini merupakan bentuk perbudakan yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Individu yang terjerat dalam kemiskinan seringkali meminjam uang dan terpaksa bekerja untuk melunasi hutang mereka. Dalam proses ini, mereka kehilangan kendali atas kondisi kerja dan kewajiban hutang mereka. Sebagaimana diungkapkan oleh Sosiolog Inggris, Kevin Bales, “Sekarang ini, perbudakan masih tetap terjadi dengan memanfaatkan dalih dari sistem ekonomi modern.”
4. Perbudakan Berbasis Keturunan
Perbudakan berbasis keturunan menggambarkan kondisi di mana seseorang dilahirkan dalam lingkungan perbudakan karena nenek moyang atau keluarga mereka sebelumnya ditangkap dan dijadikan budak.
Bentuk tradisional ini, di mana individu diperlakukan sebagai properti dan status “budak” mereka diwariskan melalui garis ibu, masih ada di beberapa negara di Benua Afrika, seperti Nigeria, Mali, Mauritania, dan Sudan.
5. Perbudakan Anak-anak
Bentuk perbudakan ini terjadi saat seorang anak dieksploitasi demi keuntungan orang lain. Hal ini dapat melibatkan perdagangan anak, perekrutan anak sebagai tentara, pernikahan anak, dan perbudakan dalam konteks rumah tangga terhadap anak.
6. Pernikahan Paksa
Pernikahan anak dapat dianggap sebagai bentuk perbudakan jika anak belum memberikan persetujuan bebas untuk menikah. Banyak kasus di mana anak tidak memiliki kebebasan dalam menjalani kehidupan pernikahan, termasuk kontrol dalam aspek hubungan seksual.
Anak perempuan yang dipaksa menikah seringkali mengalami pengendalian melalui kekerasan, ancaman, dan penghinaan. Mereka juga mungkin mengalami isolasi dan kesepian dalam hubungan tersebut.