Masyarakat Gunungkidul Diajarkan Inovasi Teknologi Sistem Manajemen Administrasi Air

21j Inovasi
Mercusuar/Dok - Warga Genjahan, Ponjong, Gunungkidul memasang sensor monitoring kualitas air pada jaringan rumah.

MERCUSAUR.CO, Kulonprogo – Dusun Genjahan, Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul menerima sosialisasi inovasi teknologi monitoring kualitas air dan sistem manajemen administrasi air.

Teknologi ini berupa sistem jaringan sensor untuk memantau kondisi kualitas air pada jaringan sistem distribusi air di Spamdus serta aplikasinya.

Pada kesempatan itu juga disampaikan sosialisasi tentang kualitas air dan upaya pelestarian sumber air karst untuk air minum.

Materi dipaparkan dua tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya masing-masing diketuai oleh Dr Eko Budiyanto, dan Agus Sutedjo MSi.

Agung Nugraha yang hadir dalam acara sosialisasi di Balai Padukuhan setempat, Rabu 20 Oktoober 2021, menjelaskan, wilayah kalurahan Genjahan memiliki tiga sistem pengelolaan air minum. Salah satunya berada di Padukuhan Genjahan ini dalam bentuk Spamdus.

Agung Nugraha yang hadir dalam acara sosialisasi di Balai Padukuhan setempat, Rabu 20 Oktoober 2021, menjelaskan, wilayah kalurahan Genjahan memiliki tiga sistem pengelolaan air minum. Salah satunya berada di Padukuhan Genjahan ini dalam bentuk Spamdus.

“Penerapan inovasi ini akan bermanfaat bagi masyarakat pengguna air dari Spamdus. Aplikasi sistem Smart Water Quality Monitoring and Management System berguna untuk memonitor kualitas air pada jaringan distribusi, sehingga bisa diketahui kondisi air yang dikonsumsi secara real time,” katanya.

Di hadapan para masyarakat pengguna air dan pengelola Spamdus, Dr Eko Budiyanto selaku ketua tim yang merancang sistem ini menjelaskan cara kerja teknologi tersebut.

Diterangkan, data yang direkam melalui sensor dapat dilihat oleh warga melalui aplikasi yang dipasang pada perangkat ponsel.

Perubahan kualitas air dapat segera diketahui oleh penduduk sebelum mereka mengkonsumsi air tersebut.

“Sistem ini dapat dimanfaatkan untuk membantu manajemen administrasi penggunaan air, baik bagi pengelola maupun masyarakat,” ucapnya.

Adapun materi tentang karakteristik kualitas air di wilayah karst disampaikan Agus Sutedjo MSi.

Menurut Agus, karakteristik batuan dasar di wilayah Dusun Genjahan memungkinkan terjadinya fluktuasi perubahan kualitas air dalam waktu yang cepat.

Melalui sosialisasi ini, masyarakat dapat memahami parameter kualitas air bersih yang penting.

Pos terkait