MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Pendiri dan pemilik Dieng, Kledung Pass Hotel dan Restaurant meninggal , Jawa Tengah Lukas Agus Tjugianto meninggal dunia dalam usia 81 tahun pada hari Jumat, 17 Desember 2021, pukul 10.53 WIB di RSK Ngesti Waluyo Parakan. Almarhum meninggalkan seorang putri bernama Eunike Martanti dan menantu Donald Dewantoro Sidharta beserta dua cucu Zefanya Adelia Sidharta dan Frieda Adelia Sidharta. Menurut rencana jenasah almarhum akan dimakamkan pada hari Minggu, 19 Desember 2021.
Eunike Martanti, putri almarhum, yang dihubungi Bernasnews.com melalui layanan pesan whatsapp hingga berita ini ditayangkan belum merespon. Sementara di linimasa akun facebook almarhum Agus Tjugianto terdapat sejumlah ucapan turut berduka atas meninggalnya Lukas Agus Tjugianto.
“Rest in Peace, Selamat jalan Bp. Agus Tjugianto. Terima kasih atas semua pengalaman dan teladan yg telah kau bagikan kepada kami… Tentang berserah dan bagaimana beliau “mengikuti” kehendak Tuhan…Tentang rendah hati… walaupun beliau salah satu tokoh pariwisata Jawa Tengah…Tentang semangatnya terhadap Sekolah Kristen dibawah Yayasan Purwa Wiyata …Tentang bagaimana beliau masih semangat dalam pelayanan parwisata, sekolah, gereja, dll. walau sudah divonis sakit kanker pada usia yg tidak muda lagi… Kalau berkesempatan kita berbincang2x, justru beliau tidak pernah mengeluh akan kondisinya, dan justru selalu memikirkan kepentingan orang lain… Di dunia mmg tidak ada yg abadi, namun ajaran semangat dan teladan mu akan kami kenang selalu…P.C. : Jumat 17 Desember 2021,” dikutip dari akun Facebook Agus Tjugianto pada Jumat, 17 Desember 2021.
Sementara Agus Puryanto dalam tulisannya berjudul Pemilik Wajah Sinterklaas itu Telah Berpulang menuliskan riwayat hidup almarhum secara singkat.
Dikutip dari lini akun Facebook Agus Tjugianto, Agus Puryanto menulis, Pak Agus Tjugianto, saya biasa memanggilnya Pak Agus adalah seorang tokoh yang penting dan berharga bagi pariwisata di daerah Dieng. Beliau memiliki restoran Dieng dan Hotel Kledung Dieng. Bermula dari guru olahraga menjadi pecinta dan pejuang situs sejarah di daerah Wonosobo. Begitu banyak pemikiran, usulan, tulisan dan karyanya yang bersentuhan tentang pariwisata dan situs² sejarah di Wonosobo.
“Turut berdukacita atas berpulangnya Bp Agus Tjugianto,” tulis Iwan Cahyadi di lini Facebook Agus Tjugianto.
Beberapa waktu lalu kami bertemu dan berbincang tentang banyak hal seperti situs candi Dieng, rambut gimbal, mitologi dan cerita² rakyat yang ia kumpulkan dalam buku dan komik. Belum fotografi Dieng yang eksotis yang ia kumpulin dari tahun 70an tersimpan rapi. Banyak gagasannya. Juga banyak keluhan dan kegalauannya tentang perkembangan pariwisata Wonosobo yang menurutnya tidak tepat.
Saya sempat terpikir untuk membuat film dokumenter tentangnya, merekam kegelisahan dan pemikirannya yang penting ttg situs-situs Dieng. Sayang, pagi ini saya dapat kabar, jika pria ganteng dan baik hati, berambut dan berjenggot putih, yang lembut dan berhati emas itu sudah pergi untuk selama-lamanya. Selamat jalan, Pak Agus Tjugianto , damai sejahtera dan kekekalan hidup sejati bersamamu saat ini. Sampai berjumpa di rumah Bapa kita. Amin. Dengan kesedihan yang sangat dan kehormatan serta kekaguman penuh kepadamu