MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Robi, pengrajin tanaman hias di Taman Anggrek Kapling 41 Ragunan, Jakarta sudah lama terobsesi ingin membangun gedung Madrasah Diniah di kampungnya, Dukuh Pringgading, Desa Purbasari, Kecamatan Karangjambu, Kabupaten Purbalingga.
Keinginan baru bisa terlaksana setelah bersama tim Lelang Taman Anggrek Ragunan berhasil mengupulkan dana sebanyak Rp.427.034.000 dari hasil lelang tanaman hiasnya.
“Sebenarnya saya sudah lama berkeinginan membuatkan gedung Madin di kampung saya, tapi suluit sekali untuk merealisasikan, karena saya hanya penjual taman hias. Tapi berkat kerjasama teman-teman di Taman Anggrek Ragunan, obsesi saya bisa terwujudkan,” ungkapnya Robi saat memberikan sambutan pada Peresmian Madin Al Fatah di dukuh Pringgading, Desa Purbasari, Sabtu (28/8/2021).
Brobi menjelaskan, bersama tim Lenglang Taman Anggrek Ragunan, dana sebanyak Rp.427.034.000 semuanya didonasikan kepada panitia pembanguan Madin Al Fatah di desanya. Rp. 340.034.000 untuk mebangun gedung Madin Al Fatah di dukuh Pringgading, sedang sisanya Rp. 80.000.000 untuk mebangun mushala Al Umar dukuh Sigupit, Desa Purbasari.
“Pada lelang pertama kami memperoleh Rp 123.987.000, pada lelang berikutnya kami memeperoleh Rp.190.047.000 dan Rp. 80.000.000. kemudian mendapat tambahan dari Lazada Rp.20.000.000. Semuanya kami donasikan,” lanjutnya.
Robi menambahkan, lelang tanaman hias oleh tim Lelang Anggrek Ragunan dilakukan secara live podcase di akun Instagram (IG) #greenhillsnursery milik Roy, salah satu dari tim tersebut.
Di tempat terpisah Roy pemilik akun IG #greenhillsnursery mengatakan, podcase live di akun IGnya bukan hanya diikuti oleh para pelelang di Indonesia saja. Melainkan ada 3 negara Eropha yang selalu mengikuti siaran langsunya, diantaranya adalah Prancis, Amerika dan Jerman.
“Kita live dikuti 4 negara. Indonesia, Prancis, Amerika, dan Jerman,” katanya.
Semenatara itu, kordinator tim lelang, Agus mengatakan, para pendonasi tanaman hias yang dilelang adalah perantau di Jakarta. Mereka bersala dari daerah yang berbeda-beda, “Yang berasal dari desa Pringgading cuma Robi. Sedang kami semua berasal dari daerah yang berbeda,” katanya.
Menurut Agus, perbedaan bukan menjadi hambatan untuk bersatu dalam satu tujuan. Tapi niat baik untuk membantu mencerdaskan generasi bangsa agar lebih pintar dari kami, lebih tinggi pendidikannya dari kami, itu kami semua sepakat untuk melakukannya,” ujarnya.
“Kami semua hanya tamatan SD, MI. Mungkin hanya itu kesemaan kita,” selorohnya mengahiri.
Dari keterangan Imama Budi Santoso, Ketua Panitia Peresmian Madin Al Fatah, Dukuh Pringgading, Desa Purbasari, Kecamatan Karangjambu menjelaskan, karena masih dalam situasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, peresmian dilakukan secara sederhana, tidak melibatkan banyak orang. (mir)