Kuliner Pedesaan jadi Mempuyai Daya Tarik Tersendiri

28j Pedesan
Mercusuar/Instagram @siu_jung - Karedok.

MERCUSUAR.CO, Yogyakarta- Beberapa tahun terakhir berkembang usaha kuliner dengan lokasi yang menyajikan dan mengekplotasi pemandangan alam. Usaha tersebut makin berkembang pada saat pandemi Covid-19.

Spot wisata menyajikan makanan dan minuman tradisional, kuliner perdesaan dan menu lainnya menjadi daya tarik tersendiri.

Tren itu terjadi di hampir semua daerah begitu pula di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal itu terungkap dalam diskusi terbatas Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta bertajuk ”Usaha Kuliner dan Pemandangan Alam” di Suwatu by Mil&Bay, Prambanan, Sleman.

Sejumlah narasumber menyampaikan pandangannya, Santosa Rohmad (Dirut Bank BPD DIY), Edy Suandi Hamid (Rektor UWM), Miyono (Wakil Kepala BI DIY) dan Y Sri Susilo (Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta/Dosen FBE UAJY) selaku moderator.

Hadir selaku penanggap Jimmy Parjiman (Kepala OJK DIY), Wing wahyu Winarno (Komisaris PT Anindya Mitra Internasional) dan Suparmono (Pengurus ISEI Cabang Yogyakarta).

Santosa menjelaskan usaha kuliner yang menyajikan pemandangan alam yang indah dan menarik tersebar di Kabupaten Sleman, Kulon Progo, Bantul dan Gunung Kidul.

Beberapa spot kuliner tersebut antara lain Millenial Coffee & View (Bantul), Geblek Menoreh View (Kulon Progo), Warung Sundul (Bantul), Suwatu by Mil&Bay (Sleman), Coffee Angkasa (Kulon Progo), De Mangol (Gunungkidul), South Shore (Gunungkidul), dan HeHa Ocean View (Gunungkidul). Masih banyak lagi destinasi lain yang dikelola warga setempat.

Makin Tumbuh

Trend usaha kuliner dengan sajian pemandangan alam menurutnya sudah berkembang sebelum pandemi dan pada saat pandemi ini justru tumbuh berkembang.

Usaha kuliner tersebut berkembang terkait dengan gaya hidup kembali ke alam (back to nature).

”Harus diakui berkuliner sambil menikmati pemandangan alam seperti sawah, ladang, bukit, laut dan sejenisnya merupakan pengalaman luar biasa.

Berdasarkan pengalaman itu, konsumen akan datang lagi atau mencoba tempat sejenis yang lain,” ujar Santosa.

Narasumber lain, Edy Suandi Hamid menjelaskan potensi perdesaan sebagai destinasi wisata memang luar biasa dan harus dikembangkan melalui usaha kuliner maupun desa wisata.

Ia mengapresiasi investor yang melakukan usaha kuliner dengan sajian pemandangan alam di wilayah DIY.

Ia menilai usaha tersebut akan menjadi salah satu titik awal percepatan pemulihan ekonomi dari sisi penyerapan tenaga kerja, permintaan bahan baku menu dan daya tarik wisatawan.

Sejalan dengan PPKM level 2, Wakil Kepala BI DIY Miyono mengatakan tamu yang berkunjung di spot kuliner dengan pemandangan alam yang memukau harusnya meningkat.

Kendati demikian, ia mengingatkan penerapan protokol kesehatan harus dijalankan dengan ketat dan disiplin.

”Tumbuhnya spot kuliner bisa juga karena kejenuhan masyarakat jalan-jalan di pusat-pusat perbelanjaan di kota. Mereka ingin suasana lain,” imbuh Y Sri Susilo.

Pos terkait