MERCUSUAR.CO, Yogyakarta – Pemahaman tentang ideologi Muhammadiyah menjadi peran penting yang harus melekat dalam mengembangkan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) ini.
Hal itu disampaikan Direktur Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Agustyani Ernawati MPd, Selasa, 20 April 2021.
Penguatan ideologi ini sejalan dengan visi, misi dan tujuan Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, yakni dalam melahirkan kader-kader pemimpin perempuan masa depan.
Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan penggerak yang sangat menentukan bagi terwujudnya kader-kader di masa depan. “Sehingga penguatan ideologisasi harus terus dilakukan dalam rangka mewujudkan kader persyarikatan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, umat dan bangsa,” kata Agustyani.
Berangkat dari pentingnya ideologi Muhammadiyah yang harus ditanamkan di tengah pergolakan zaman dan teknologi, Mu’allimaat mengadakan kajian ideologi “Penguatan Ghiroh Bermuhammadiyah Mewujudkan Mu’allimaat Berkemajuan”.
Diketahui Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta sebagai sekolah yang berwawasan Islam dan berpahamkan Muhammadiyah dengan visi menghasilkan kader ulama, pemimpin dan pendidik sebagai pembawa misi gerakan Muhammadiyah berupaya menghadirkan ghiroh Muhammadiyah pada setiap gerak langkah.
Berangkat dari pentingnya ideologi Muhammadiyah yang harus ditanamkan di tengah pergolakan zaman dan teknologi, Mu’allimaat mengadakan kajian ideologi “Penguatan Ghiroh Bermuhammadiyah Mewujudkan Mu’allimaat Berkemajuan”.
Agenda tersebut dilaksanakan selama tiga hari pada 17-19 April 2021 secara virtual yang diikuti oleh seluruh pendidik dan tenaga kependidikan Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.
Pembukaan secara resmi kajian ideologi dilakukan Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Madrasah Mu’allimin-Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Dr H Agung Danarto MAg, yang mengapresiasi kepada civitas akademika Mu’allimaat yang telah menggagas kegiatan penguatan ideologi Muhammadiyah.
“Agenda ini sudah semestinya dilaksanakan di seluruh sekolah Muhammadiyah di seluruh Indonesia sebagai upaya penguatan ideologi para pelaku pendidikan di dalamnya,” papar Agung Danarto, yang menambahkan kali ini Mu’allimaat memberikan percontohan yang baik
Ada enam narasumber yang dihadirkan pada kegiatan tersebut, antara lain: Fathurrahman Kamal, Lc, M.Si dengan materi karakteristik paham keberagamaan Muhammadiyah, Dr H Muhammad Busyro Muqaddas, SH, M.Hum dengan materi konsep darul ahdi wa syahadah, Dr Sopa, M.Ag soal manhaj tarjih Muhammadiyah: teori dan aplikasi, dr Agus Taufiqurrahman, M.Kes, Sp.S dengan materi prinsip pengelolaan amal usaha Muhammadiyah, Pihasniwati, S.Psi, MA tentang psikologi dengan materi keluarga sakinah: meremajakan cinta dalam rumah rangga dan Bunda Wening Wulandarudengan materi relasi orang tua dan anak.