MERCUSUAR.CO – Kepala Desa Belani, Kabupaten Musi Rawas Utara (MURATARA), menjadi sorotan setelah dituduh mengambil alih usaha warga berupa catering dan laundry. Zainal Arifin, warga Desa Belani yang mengelola usaha tersebut, mengungkapkan bahwa modus pengambilalihan dilakukan melalui perusahaan dengan bantuan Kades Belani.
Surat dari Kades Belani kepada Manajemen PT Lobunta Kencana Raya meminta agar perusahaan menyerahkan kegiatan catering dan laundry kepada pemerintah desa dengan alasan akan dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Arifin, yang telah mengelola usaha tersebut selama 7 tahun, merasa terkejut dengan pengambilalihan tersebut. Dia mempertanyakan alasan Kades Belani untuk mengambil alih usaha yang telah sukses dijalankan selama ini, terutama karena Kades sendiri diduga memiliki 12 kegiatan perusahaan di wilayah Desa Belani.
Zainal Arifin juga menyoroti bahwa selama ini kontrak kerjanya dengan PT Lobunta Kencana Raya selalu diperpanjang setiap tahun, dan usaha yang dia kelola telah memberikan pekerjaan bagi 25 warga setempat. Dia bersikeras akan melanjutkan perjuangannya untuk mempertahankan usaha catering dan laundry tersebut.
Koordinator Forum Masyarakat Silampari Pejuang Keadilan (Formak), Hartoni Ahmad Khan, mengecam tindakan Kades Belani yang dinilai sebagai bentuk kezaliman dan pembungkaman usaha masyarakat. Menurutnya, pengambilalihan usaha oleh Kades hanya sekadar alasan untuk menghidupkan BUMDes.
Bang Toni, sapaan Hartoni Ahmad Khan, mengekspresikan kekecewaannya terhadap sikap Pemerintah Daerah Kabupaten Muratara atas perlakuan terhadap Zainal Arifin. Dia berjanji akan mendampingi Zainal Arifin dalam melaporkan masalah ini ke DPRD Muratara.
Hingga berita ini ditayangkan, Kades Belani, Shandy, belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan pengambilalihan usaha masyarakat tersebut.
Dalam waktu dekat, Formak berencana menyurati DPRD Muratara untuk meminta bantuan dalam menyelesaikan permasalahan yang dialami Zainal Arifin. Mereka menegaskan akan memperjuangkan hak-hak masyarakat yang dirugikan oleh tindakan kontroversial ini.