Kirab Kebo Bule Kyai Slamet: Tradisi Malam 1 Suro di Keraton Solo

Kirab 1 suro
Kirab Kebo Bule Keraton Solo

MERCUSUAR.CO, Solo – Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo, Jawa Tengah, akan menggelar kirab pusaka malam 1 Suro dengan mengarak kerbau bule keturunan Kiai Slamet pada Rabu( 19/ 7/ 2023) malam.

Kirab pusaka malam 1 Suro dimulai jam 20.00 Wib diiringi sekitar 5.000 orang.

Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat berkata, terpaut jumlah kerbau bule generasi Kiai Slamet yang hendak menjajaki kirab pusaka malam 1 Suro masih belum tentu.

” Berapa jumlah pusaka (kerbau bule generasi Kiai Slamet) tentatif. Jumlah pusaka bergantung Ingkang Dalem Sinuhun. Di last minute Sinuhun memohon berapa pusaka,” kata Dani, Kamis (13/ 7/ 2023).

Kirab pusaka malam 1 Suro hendak melewati rute yang sama pada pelaksanan tahun- tahun sebelumnya. Kirab pusaka malam 1 Suro Keraton Solo mengambil rute Supit Urang, Jalur Pakubuwana, Gapura Gladag, Jalur Jenderal Sudirman, Jalur Mayor Kusmanto, Jalur Kapten Mulyadi, Jalur Pensiunan, Jalur Yos Sudarso, Jalur Slamet Riyadi serta kembali ke Keraton Solo.

Pihaknya mengatakan, Keraton Solo mengundang tamu- tamu pejabat buat menjajaki kirab malam 1 Suro. Terkait siapa saja yang diundang, pihaknya belum bisa memasakikan karena undangan terbuat langsung oleh PB XIII Hangabehi.

Menurut Dani, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pula diundang dalam kirab malam 1 Suro. Orang no satu di Solo ini hendak muncul atau tidak, dirinya belum dapat membenarkan.

“Jadi tentatif tidak dapat mengatakan siapa- siapa yang ingin rawuh (datang). Jika tahun kemudian kan( Wali Kota Solo) turut. Tetapi kami berharap Pak Wali Mas Gibran turut dan semacam tahun kemarin sebab ini merupakan event budaya,” cerah ia.

Lebih jauh, Dani mengimbau, wisatawan yang melihat kirab buat tidak menyalakan lampu flash sebab hendak membuat khawatir kerbau bule.

Tidak hanya itu, wisatawan pula diimbau buat tidak mengenakan baju yang rupanya mencolok.

” Wisatawan diimbau tidak mengenakan baju yang warna merah ataupun motif( mencolok). Sebab apa? Bukan permasalahan kerbau pula. Kita menyambut 1 Suro, 1 Muharram jadi buat introspeksi diri,” ungkap Dani.

Pos terkait