Kilang Minyak Balongan Terbakar, Ratusan Warga Mengungsi

kebakaran

MERCUSUAR.CO, Bandung – BPBD Jabar mencatat bahwa 6 orang mengalami luka berat, dan 29 orang lainnya terluka akibat kejadian terbakarnya Kilang Pertamina RU VI Balongan, Indramayu pada Senin (29/3) pukul 00.45 Wib.

Dalam keterangan terbarunya, mereka pun meralat adanya korban jiwa. Tak ada warga meninggal dalam peristiwa tersebut seperti dalam laporan sebelumnya atas pria berumur 61 tahun.

Akibat kejadian tersebut, sebanyak 932 warga juga mesti mengungsi. Sebanyak tiga tempat pengungsian sudah ditempati yakni Pendopo Kabupaten Indramayu, GOR Bumi Patra, dan Masjid Islamic Center Indramayu.

“Pengungsi sebanyak itu terbagi ke 3 titik pengungsian yakni Pendopo Kabupaten Indramayu 320 jiwa, Gor Bumi Patra 220 jiwa, dan Masjid Islamic Center Indramayu 392 jiwa,” kata Kasi Kedaruratan BPBD Provinsi Jawa Barat, Hadi Rachmat saat dihubungi.

Mereka yang mengalami luka-luka di antaranya merupakan lansia di antaranya Mulyana (82), Dawin (80), Sanusi (90), Warti (80), Rokamah (80), dan Tiah (100 tahun).

Warga yang terdata luka berat kebanyakan pemuda. Kelima orang tersebut adalah Kosim B Durakman (18), Abdul alias Adil, (18), Ibnu Ajis (18), Ahmad Asrori (18), dan Khoirul Ikhwan (16), dan Dani (18).

Hadi Rachmat menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang diperoleh pihaknya di lapangan, penyebab terbakarnya kilang minyak Balongan itu karena kemungkinan adanya kebocoran.

“Kebocoran gas dan bau menyengat sudah terjadi sekitar pukul 23.00 WIB, dan kemudian sekitar pukul 00.00 Wib ledakan terdengar,” katanya.

Dalam laporan yang diterima sore, pihak BPBD juga mencatat bahwa di lokasi kejadian cuaca cerah berawan dengan kondisi kepulan masih terjadi menandakan kebakaran masih terjadi.

Dalam kaitan itu, Pertamina memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) secara nasional aman tak terganggu peristiwa Balongan.

Ketahanan pasokan BBM dan Avtur sangat memadai di kisaran 20 hingga 74 hari ke depan. Berdasarkan data saat ini, pasokan gasoline (bensin) secara nasional sebesar 10,5 juta barel, Gasoil (Solar) 8,8 juta barel dan Avtur 3,2 juta barel.

Dirut Nicke Widyawati menjelaskan Pertamina akan memastikan pasokan BBM tetap aman, karena pola supply yang telah diterapkan telah mengantisipasi adanya skenario emergency.

“Kami akan mengoptimalkan produk dari kilang lain, sehingga tidak ada kendala di dalam supply BBM. Karena sebetulnya processing plant yang utama tidak terdampak. Kebakaran hanya di daerah tanki saja. Kilang akan bisa segera dioperasikan kembali ketika sudah melakukan pemadaman,”ujar Nickenya dalam keterangan resminya.

Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Mulyono menjelaskan saat ini, Kilang Balongan mensuplai BBM ke Terminal BBM Balongan, Cikampek, dan Plumpang. Menurut dia, kondisi kilang Balongan tidak ada masalah, normal shutdown. Suplai pengganti akan dijalankan dari Kilang Cilacap dan TPPI.

“Masyarakat tidak perlu panik, karena stok sangat banyak, ini juga konsumsi yang belum terlalu normal jadi stok masih tinggi,”tegasnya.

Terkait penanganan insiden pada Tanki T-301, Pertamina tetap fokus melakukan penanganan offensive fire handling serta berkoordinasi dengan seluruh pihak, melibatkan pemerintah daerah, kepolisian, dan pihak lain.

“Api telah dapat dilokalisasi sehingga tidak meluas ke area sekitarnya,”jelas Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto.

Menurut dia, dalam proses penanganan api Tim Emergency Pertamina melokalisasi titik api di dalam bundwall atau tanggul di sekeliling tangki T-301. Pemadaman juga dilakukan dengan menggunakan Foam ke Perimeter Bundwall dan Pusat nyala api.

Pertamina juga telah mengerahkan 10 mobil pemadam kebakaran, yang terdiri dari Mobil Damkar Pertamina Group yakni Pertamina Pusat, Pertamina EP, Pertamina Region Jawa Bagian Barat, dan Politama serta instansi terkait yang membantu dari Pemda Cirebon dan Indramayu.

Sebelumnya, pasca kejadian di Kilang Balongan, yang memakan tangki T-301G, tim HSSE Kilang Pertamina Balongan bersama Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Indramayu fokus melakukan pemadaman api di area tangki di Desa Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Menurut Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifky Sukarya, penyebab insiden saat ini belum dapat dipastikan dan masih dalam proses investigasi oleh pihak yang berwenang. Namun pada saat kejadian kondisi sedang turun hujan lebat disertai petir.

Saat ini, katanya, tengah dilakukan normal shutdown untuk pengendalian arus minyak dan mencegah perluasan kebakaran. “Dengan adanya insiden ini, Pertamina memastikan bahwa pasokan BBM ke masyarakat tidak terganggu dan saat ini masih berjalan normal,” katanya dalam keterangannya.

Pertamina juga meminta warga sekitar untuk tetap tenang, dan menjauh dari lokasi kebakaran. Saat insiden terjadi, ada 4 warga yang tengah melintas sehingga mengalami luka bakar dan langsung dirujuk untuk perawatan intensive di RSUD Indramayu. Saat ini dilakukan juga pemblokiran jalan menuju sekitar lokasi kejadian, dibantu oleh TNI.

Pertamina telah menyiapkan tempat untuk evakuasi dan pengungsian sementara bagi warga sekitar di GOR Perumahan Bumi Patra dan Pendomo Kabupaten Indramayu. Diperkirakan saat ini terdapat sekitar 200-an warga yang diungsikan di Pendopo Kabupaten Indramayu, sekitar 400 orang di Islamic Center Indramayu dan sekitar 350 warga di GOR Perumahan Bumi Patra.

Warga yang diungsikan berasal dari desa Balongan yang merupakan desa yang berlokasi paling dekat dengan tempat kejadian. Untuk logistik, Pertamina akan bekerjasama dengan pemda Kabupaten Indramayu untuk membantu penyediaan konsumsi bagi warga di pengungsian.

Pos terkait