Kankemenag Wonosobo Tingkatkan Kompetensi Guru Ngaji Lewat Program Kolaborasi

Kankemenag Wonosobo Tingkatkan Kompetensi Guru Ngaji Lewat Program Kolaborasi
Kankemenag Wonosobo Tingkatkan Kompetensi Guru Ngaji Lewat Program Kolaborasi

MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan di Kabupaten Wonosobo, Kankemenag Kabupaten Wonosobo melalui Seksi Pendidikan Pondok Pesantren (PD Pontren) meluncurkan program kolaborasi untuk meningkatkan kompetensi para guru ngaji. Program ini dimulai pada Senin, 10 Juni 2024, dengan tujuan memperkuat kemampuan pengajaran dan pengetahuan agama para guru ngaji di berbagai lembaga keagamaan Islam.

Kepala Seksi PD Pontren Kankemenag Wonosobo, Fakih Khusni, menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan Islam, pesantren, dan organisasi keagamaan setempat. “Kami melihat pentingnya peran guru ngaji dalam membentuk karakter dan pengetahuan agama anak-anak di Kabupaten Wonosobo. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi mereka menjadi prioritas kami,” ujar Fakih.

Bacaan Lainnya

Langkah awal dari inisiatif ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman pada Rabu, 5 Juni 2024. Kesepahaman ini melibatkan Program Pasca Sarjana (PPS) Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo, Badan Koordinasi Pendidikan Al-Qur’an (BADKO LPQ) Kabupaten Wonosobo, Forum Komunikasi Diniyah Taklimiyah (FKDT) Kabupaten Wonosobo, Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Wonosobo, dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) Kabupaten Wonosobo. Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Kepala Seksi PD Pontren Kankemenag Kabupaten Wonosobo.

Nota Kesepahaman tersebut mengatur kerjasama untuk penyelenggaraan pendidikan jenjang S1 dan S2 bagi para guru ngaji di pondok pesantren, Madrasah Diniyah, dan TPQ. Program ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang lebih tinggi dan berkualitas bagi para guru ngaji, sehingga mereka dapat lebih efektif dalam mengajar dan membimbing para santri.

Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk Kankemenag Kabupaten Wonosobo. Fakih Khusni mengapresiasi gagasan kolaboratif ini dan berharap bahwa program tersebut dapat menjadi model yang dapat diterapkan di daerah lain. “Kami berharap bahwa program ini dapat menjadi model yang bisa diterapkan di daerah lain, sehingga kualitas pendidikan agama di Indonesia terus meningkat,” tambahnya.

Program peningkatan kompetensi ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam pembentukan karakter dan pengetahuan agama bagi generasi muda di Wonosobo. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Kankemenag Kabupaten Wonosobo optimis bahwa program ini akan berjalan sukses dan memberikan kontribusi positif bagi pendidikan agama di wilayah tersebut.

Dengan adanya program ini, diharapkan para guru ngaji akan lebih siap menghadapi tantangan zaman dan mampu menyampaikan ajaran agama dengan cara yang lebih menarik dan relevan bagi anak-anak dan remaja. Ini merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan di Kabupaten Wonosobo dan sekitarnya.

Pos terkait