MERCUSUAR.CO – SEORANG warga Kelurahan Bongsari, Ariy (45), baru memulai produksi cairan eco enzim sekitar lima bulan lalu.
Dia memanfaatkan kulit buah-buahan, sayuran sebagai bahan utama pembuatan eco enzim.
Dia memulai belajar bagaimana membuat eco enzim dari teman-temannya pelaku budi daya ikan dalam ember (budidamber).
Sebab selama ini fungsi eco enzim digunakan untuk menjernihkan air, pembersih udara, pupuk organik, hingga kecantikan dan kesehatan.
“Cara pembuatan eco enzim ini dengan fermentasi. Bahan utamanya minimal lima jenis kulit buah yang berbeda. Ada campuran bahan lain, air, gula jawa, madu, dan lain-lain,” jelasnya.
Bahan-bahan dan cara pembuatannya, bisa melihat dari aplikasi Eco Enzim yang bisa diunduh di internet (play store) atau referensi yang lain.
“Bahan-bahan itu difermentasi ditutup dalam ember atau media lain selama tiga bulan. Supaya lebih wangi saya tambahkan kulit jeruk juga bisa serai,” katanya.
Bila eco enzim ingin digunakan sebagai pengharum ruangan alami, maka bisa ditambahkan bunga kenanga.
Setelah tiga bulan fermentasi lalu tambahkan bunga kenanga selama satu bulan fermentasi lagi.
Selain untuk pengharum ruangan, Ariy sering mendapatkan pesanan dari orang-orang untuk terapi kesehatan.
Dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan, eco enzym kian populer karena mudah pembuatannya serta segudang manfaat.
“Bahan-bahan itu difermentasi ditutup dalam ember atau media lain selama tiga bulan. Supaya lebih wangi saya tambahkan kulit jeruk juga bisa serai,” katanya.
Bila eco enzim ingin digunakan sebagai pengharum ruangan alami, maka bisa ditambahkan bunga kenanga.
Setelah tiga bulan fermentasi lalu tambahkan bunga kenanga selama satu bulan fermentasi lagi.
Selain untuk pengharum ruangan, Ariy sering mendapatkan pesanan dari orang-orang untuk terapi kesehatan.
Biasanya cairan itu digunakan untuk kumur-kumur guna membersihkan mulut.
“Ada yang buat terapi Covid-19. Itu dibuat kumur-kumur. Dibuat bahan kecantikan juga bisa,” jelasnya.
Eco enzim sendiri pertama kali dipertemukan oleh Dr Rosukon Poompanvong. Salah satu pelopor pertanian organik di negeri gajah.
Seiring populernya eco enzim sebagai salah satu bahan ramah lingkungan, diharapkan banyak manfaat yabg didapatkan masyarakat.