Mercusuar.co, Purbalingga – Khodingung (76), warga Desa Bakulan, Kecamatan Kemangkon ditemukan terkapar di atas atap rumah setelah dua hari menghilang, Jum’at (4/4/2025). Korban diduga tersamabar petir saat membenahi atap rumahnya.
Peristiwa yang seketika menggegerakkan warga tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Kemangkon. Kemudian melalui bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga dilakukan evakuasi untuk menurunkan korban dari atap rumahnya.
Kapolsek Kemangkon AKP Heri Iskandar mengatakan, korban ditemukan oleh anggota keluarganya sekitar pukul 08.00 WIB. Setelah sebelumnya dilakukan pencarian karena sejak hari Kamis (3/4/2025) tidak terlihat di rumahnya.
“Keluarga sudah mencoba mencari korban ke sejumlah tempat namun tidak ditemukan. Hingga akhirnya ditemukan berada di atap rumahnya dalam keadaan sudah meninggal dunia,” kata Kapolsek.
Disampaikan Kapolsek, di sekitar lokasi polisi menemukan tangga aluminium yang bersandar dan sepasang sandal milik korban. Diduga korban tersambar petir ketika sedang memperbaiki atap rumah.
“Karena posisinya di atap rumah baru ketahuan oleh keluarganya pagi hari ini,” ujar Kapolsek.
Kapolsek menjelaskan, tim Inafis Polres Purbalingga bersama Puskesmas melakukan pemeriksaan secara medis, hasil pemeriksaan menunjukkan luka bakar di jempol kaki kanan dan kelingking kaki kiri korban. Selain itu, korban juga mengalami lebam di area kepala dan luka lecet di dahi.
“Diduga luka tersebut akibat sambaran petir saat korban memperbaiki atap rumah. Karena pada instalasi listrik tidak ditemukan korsleting,” jelas Kapolsek.
Kapolsek menambahkan hasil pemeriksaan jenazah tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau indikasi meninggal akibat tindak pidana. Kemudian jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
“Keluarga menerima jenazah untuk proses pemakaman dan tidak menghendaki dilakukan autopsi,” imbuh Kapolsek.(Angga)