MERCUSUAR.CO, Jakarta – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Irwan menyayangkan masuknya 20 tenaga kerja asing (TKA) asal China melalui Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar beberapa waktu lalu.
Menurutnya, kedatangan para TKA asal China tersebut berdekatan dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di Wilayah Jawa dan Bali yang sudah berlaku mulai 3 Juli hingga 20 Juli mendatang.
Menurutnya, sejak awal kebijakan PPKM Darurat ini tidak maksimal, bahkan melempem.
“PPKM Darurat ini sejak awal saya katakan tidak akan maksimal selama kebijakan pemerintahnya yang tidak tegas dan inkonsisten. Kebijakan PPKM Darurat ini melempem,” kata Irwan, pria yang akrab disapa Irwan Fecho ini saat dihubungi, Senin, 5 Juli 2021, dikutip dari Pikiran Rakyat.
Irwan menyebut, pemerintah telah gagal mendapatkan kembali kepercayaan rakyat bahwa pemerintah mampu menangani pandemi ini.
“Hari ini, masyarakat dipaksa dan diancam pidana untuk patuh, tapi pemerintah sendiri gagal memberikan rasa keadilan dan kepercayaan,” kata Irwan.
Sebab, menurut Irwan kegiatan masyarakat dibatasi sedangkan aktivitas pelaku perjalanan dari luar negeri atau KTA ini tidak dibatasi.
“Rakyat di dalam negeri dibatasi geraknya tetapi transportasi penumpang internasional darat, laut dan juga udara terus berlangsung sejak awal pandemi. Semua kan tahu virus ini bukan virus endemik Indonesia tapi virus dari luar negeri tapi kebijakan pembatasan kedatangan internasionalnya sudah melempem sejak awal pandemi,” tutur Irwan.
Kemudian, menurut Anggota Komisi V DPR ini, kalau benar pemerintah ingin PPKM Darurat ini berhasil menekan laju kasus di Tanah Air, pemerintah harus meyakinkan rakyat dan membuat rakyat patuh terhadap aturan pemerintah.
Yakni, salah satunya dengan menutup pintu masuk internasional, karena varian baru terus muncul di berbagai negara, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman resmi Demokrat.
“Konkretnya tutup pintu masuk penumpang internasional kemudian kita fokus laksanakan distribusi vaksin dan massifkan testing, tracing dan treatment (3T),” kata Irwan.
Kendati demikian, Irwan menuturkan, mau bicara apapun, memang pada dasarnya pemerintah ini sudah kalah dalam melawan pandemi Covid-19.
“Jujur saja, Sistem kesehatan yang dibangun pemerintah kalah laju dengan penyebaran covid-19,” kata legislator asal Kalimantan Timur ini.
Irwan menambahkan, sudah saatnya Presiden Jokowi menyatukan semua potensi anak bangsa, jangan hanya mengandalkan pembantunya di kabinet.
Menurutnya, Jokowi perlu memanggil putra-putra terbaik bangsa lainnya untuk memberikan suara, pikiran dan tindakan terbaik untuk mengatasi pandemi, termasuk juga dari pihak oposisi.
“Dalam situasi ini keselamatan rakyat yang utama. Tidak ada salahnya meminta pendapat dan pikiran terbaik termasuk dari bapak SBY. Saya yakin kita semua sama semangat dan tujuannya bagaimana agar bangsa ini bisa selamat lewati pandemi Covid-19,” kata Irwan