MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Setelah terpilih 8 kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengisi 8 kantor Pejabat Pimpinan Tinggi (PJT) dan sejumlah Pejabat Administator di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi melantiknya di Pendopo Dipokusumo, Senin (13/12/2021).
Delapan pejabat Kepala OPD terlantik diantaranya Pandi selaku Kepala Dinpermasdes (sebelumnya Kabag Pemerintahan Setda), Eni Sosiatman selaku Kepala Dinsosdalduk-KBPPPA (sebelumnya Kabag Kesra Setda), Bambang Triyono selaku Kepala Dinkop-UKM (sebelumnya Camat Kalimanah), Prayitno selaku Kepala Dinporapar (sebelumnya Kabag Humas & Protokol Setda), Revon Harpindiat selaku Kepala Satpol PP (sebelumnya Camat Rembang), Cahyo Rudiyanto selaku Kepala DPUPR (sebelumnya Kabid Bina Marga DPUPR), Jusi Febrianto selaku Kepala Dinas Kesehatan (sebelumnya Direktur RSUD Panti Nugroho), dan Johan Arifin selaku Kepala Dinperindag (sebelumnya Sekretaris Dinperindag).
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dalam sambutannya menegaskan tantangan kinerja pejabat Pemkab Purbalingga ke depan semakin berat, terlebih di masa pandemik covid 19 terjadi banyak keterbatasan. Tidak hanya kekurangan SDM, kekuatan finansial juga terdampak. Oleh sebab itu Bupati menantang para pimpinan OPD termasuk ASN untuk bisa berinovasi di tengah keterbatasan yang ada.
“Para Pimpinan OPD dan jajarannya mau tidak mau, suka tidak suka, tidak bisa ASN sekarang hanya bekerja rutinitas. Akan tetapi inovasi harus dilahirkan untuk bagaimana pelayanan terhadap masyarakat bisa dilaksanakan secara cepat, mudah, murah. Monitoring, evaluasi, dan efisiensi anggaran bisa dilakukan,” katanya.
Mulai 2022 masing-masing OPD diwajibkan membuat minimal satu inovasi, dan menurutnya ini akan menjadi tolak ukur kinerja, “tidak ada kata tidak bisa. Di tengah keterbatasan anggaran waktunya ASN dipaksa lakukan terobosan untuk meningkatkan pelayanan public,” lanjutnya.
Dalam hal ini Bupati juga menjanjikan akan ada reward (penganugerahan) OPD Of The Year bagi OPD yang kinerja dan inovasinya baik dan reward ASN Of The Year. Dari sekitar 8 ribu ASN akan dipilih 1 ASN dengan kriteria tertentu untuk bisa menjadi contoh ASN yang lain.
“Salah satu bentuk rewardnya adalah Umroh Gratis,” ujarnya.
Disamping itu, Bupati juga berpesan masing-masing OPD harus sinergis, tidak boleh individual. OPD juga diminta bangun jejaring dengan pemerintah pusat atau provinsi, serta lakukan konsolidasi dengan jajaran pegawai di tempat baru. Selaku pejabat pembina kepegawaian, Bupati juga menegaskan bagi Kepala OPD yang tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik bisa diganti atau bahkan di-non-job kan.
“Selama satu tahun kinerja tidak bagus, bisa digeser, bisa diganti. Sesuai PP 11 terkait kinerja ASN bahwa pejabat Pembina kepegawaian diperbolehkan untuk melakukan non-job kepada pejabat selama pejabat tersebut tidak mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan,” tegasnya.
Semenatar itu, Bupati Dyah Hayuning Pratiwi juga melantik pejabat administrator untuk mengisi kekosongan jabatan camat di sejumlah tempat diantaranya ialah : Sutrisno (Camat Purbalingga), Purwo Pramono (Camat Kertanegara), Hendro Prasetyo (Camat Karangmoncol), Arief Handoyo (Camat Karanganyar), Sakhiman (Camat Mrebet), Paimin (Camat Karangreja), Dedhy Kurniawan Kadar Ismanto (Camat Karangjambu), Wijayanto (Camat Kalimanah), Sarno (Camat Padamara), Titis Panjer Rahino (Camat Kutasari), Sugeng Riyadi (Camat Bojongsari), Ari Wibowo (Camat Bobotsari), Sulistyarno (Camat Bukateja), Endi Astono (Camat Kaligondang), Suwardi (Camat Kejobong), Danang Nuswantoro (Camat Pengadegan), dan Panggih Adi Susilo (Camat Rembang).(din)