MERCUSUAR.CO, Semarang – Semarang Zoo atau dulu dikenal dengan Kebon Binatang (Bonbin) Semarang, terletak di perbatasan kota Semarang dan kabupaten Kendal, tepatnya di Jl. Jendral Urip Sumoharjo No.1, Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, Jawa Tengah.
Choirul Awaludin, Direktur Semarang Zoo mengatakan, Semarang Zoo ke depan dijadikan tempat konservasi sekaligus edukasi terbesar di Jawa Tengah. Menurutnya berbagai langkah nyata saat ini sudah disiapkan.
“Saya berharap Semarang Zoo bisa lebih produktif, dalam artian karena ini BUMD tentunya menjadi sumber pendapatan pariwisata yang punya ciri khas karena kita (Semarang Zoo) merupakan lembaga konservasi, lembaga edukasi dan itu tentunya Semarang Zoo punya ciri khas tersendiri daripada wisata-wisata lain,” ujar Direktur Semarang Zoo kepada wartawan Mercusuar.co, Sabtu (15/7/2023).
Sementara itu dengan adanya progres untuk operasional satwa yang terlalu tinggi. Agar kunjungan di Semarang Zoo semakin lama semakin meningkat. Untuk itu Awaludin berupaya, melakukan beberapa pembangunan-pembangunan, termasuk dengan melakukan gebrakan-gebrakan baru, salah satunya bagaimana pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan satwa.
“Dengan satwa bisa berinteraksi dengan pengunjung itu salah satu bagian dari kita mengurangi operasional, termasuk kita memberikan makan, itu kan bagian jatah makannya tiap hari ini. Itulah yang kemudian kita coba untuk lakukan bahwa masyarakat ikut memberikan sumbangsih terhadap satwa itu sendiri tanpa tidak disadari ),” ungkapnya.
Investor
Selain itu, Awaludin berharap investor-investor bisa masuk, tentunya bisa saling berkolaborasi dalam pembangunan Semarang Zoo. Karena Semarang Zoo yang merupakan BUMD, sangat terbuka dalam dalam konsep kerja sama.
“Kerjasama yang kita harapkan ini ya saling menguntungkan termasuk dan kedua bisa ikut membenahi bersama operasional operasional yang ada di dalam termasuk fasilitas fasilitas,” harapnya.
Awaludin mengatakan, selama ini yang sudah berjalan operasional yang paling tinggi ada di satwa, “ini yang kemudian kita harus berpikir, kalau kita mau membangun dan sebagainya pilihannya ada dua, apakah itu dari Pemkot atau dari kerjasama dengan investor.”
“Harapan kita pilihannya dua-duanya itu, apakah dari Pemkot yang kemudian hadir untuk ikut akan membenahi fasilitas yang ada atau apakah dari investor yang akan hadir untuk ikut membantu memajukan Semarang Zoo,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Awaludin mengungkapkan, “dua-duanya ini, langkah itu sudah kita lakukan semuanya. Langkah itu sudah kita komunikasikan semuanya. Tinggal menunggu waktu kapan tidak bisa terealisasi.”