MERCUSUAR.CO, Purworejo – Peluang usaha bisa dimulai dari berbagai cara, termasuk dari ketekunan. Banyak pengusaha yang menekuni bisnis dari hobi, dan menjadi hal menyenangkan karena mendatangkan uang.
Salah satu usaha yang sukses ini adalah Ahmad Abdul Aziz, Kepala Desa Banyuasin Kembaran, Kecamatan Loano. Dirinya sukses menggeluti usaha dibidang furniture dengan memberdayakan warga setempat.
Ahmad membangun usaha sendiri sejak muda yaitu pembuatan furniture dari bahan baku kayu tahunan yang diberi nama perusahaan pengolahan kayu Najati.
Bertempat di rumah sendiri yaitu di Rt 2 rw 4 dusun gupakan desa banyuasin kembaran, dirinya membuat berbagai aneka jenis kebutuhan furniture dari kayu seperti lemari, kursi, meja, rak dan lain sebagainya yang dibuat sesuai dengan pesanan warga.
Saat ditemui dirumahnya, Ahmad Abdul Aziz yang telah menjabat sebagai perangkat desa yaitu kadus sejak 2000-2012 dan menjadi kepala Desa banyuasin kembaran pada tahun 2012 hingga sekarang, mengaku menekui usaha perkayuan sejak dirinya masih muda yaitu ditahun 2000an lalu.
Saat bujang dulu, Ahmad mengaku sudah menggeluti usaha dibidang kayu mulai dari penebangan kayu di kebun masyatakat hingga sampai pengolahan kayu setengah jadi dengan mendirikan usaha penggergajian yaitu mengubah kayu menjadi kaso, papan, balok dan lain sebagainya.
“Sebagian kayu yang ditebang dan diolah menjadi bahan setengah jadi itu juga dibawa pulang untuk di bikin menjadi mebelar, pintu, kusen, almari dan lainya sebagainya,” ungkapnya, Senin (27/12).
Tak hanya itu Ahmad juga melayani penjualan kayu blondon berupa kayu tahunan yaitu jadi yang di bawa ke jepara dan kayu albasia ke salah satu pengolahan kayu di magelang.
Banyak jenis kayu yang dirinya beli dari masyarakat untuk diolah menjadi bahan setengah jadi mulai dari pohon sengon, jati, mahoni, albasia dan jenis kayu lainya.
“Untuk furniture membuat sesuai pesenan warga dengan harga pasar lokal dan bersahabat. Kita juga melayani kebutuhan furnitur untuk toko dan pesenan dinas atau sekolahan,” katanya.
Diakui, usaha yang ditekuni sejak muda itu dilakukan dalam rangka mengurangi pengangguran di desanya, dimana usaha yang digeluti banyak menyerap tenaga kerja setempat mulai dari penebangan kayu, penggergajian hingga produksi furniture.
Dirinyapun yang saat ini menjabat sebagai kepala desa harus bisa mengatur dan membagi waktu antara usaha dan kerja sebagai kepala desa.
“Pembagian waktu kerja sebagai kepala desa dan usaha dilakukan dengan cara diantaranya pagi menyiapkan pesanan terhadap para tenaga kerja bagi yang menebang pohon mana saja dan dimana saja pohon yang akan ditebang lalu untuk penggergajian memberikan pekerjaan sesuai pesanan apakah kayu akan dibuat papan atau lainya sementara untuk produksi furniture diberikan nota desain yang akan dibuat,” terangnya.
Menurutnya, ada kayu yang bagus untuk dibuat furniture sesuai pesana namun juga ada kayu afkiran atau limbah kayu untuk dibuat kerajinan.
Ahmad berharap usaha yang digeluti bisa mengurangi pengangguran dengan menyerap tenaga kerja lokal, dan membantu masyarakat desa untuk memenuhi kebutuhan keluarga terlebih dalam masa pandemi Covid-19 ini.