Atlet 3 Cabor National Paralympic Committee of Indonesia Tambah Jam Terbang

IMG 20230504 WA0091

Mercusuar.co, Semarang – National Paralympic Committee of Indonesia baru saja mengirimkan atletnya untuk mengikuti beberapa kejuaraan baik level internasional maupun regional. Hal ini bertujuan agar menambah jam terbang serta meraih poin guna lolos di Asian Para Games Hangzhou 2023 dan utamanya Paralympic Paris 2024.

Untuk yang pertama cabang olahraga Blind Judo. Tim Blind Judo Indonesia baru saja selesai mengikuti kejuaraan IBSA Judo Asia Championship yang diselenggarakan 28-30 April 2023 di Astana, Kazakhstan.

Kejuaraan ini diikuti oleh 86 judoka dari 11 negara se-Asia. Indonesia mengirimkan tiga wakilnya, yaitu Tony Ricardo Mantolas yang bertanding di nomor J2 +90kg, Fajar Pambudi di nomor J1 -90, dan Junaedi di nomor J1 -60kg. Dari ketiga judoka ini, tim Blind Judo Indonesia berhasil meraih 2 medali perunggu melalui Tony Ricardo Mantolas dan Fajar Pambudi. Sedangkan Junaedi hanya berhasil meraih peringkat ke-8.

Yang kedua cabang olahraga para powerlifting. Tim Para Powerlifting Indonesia berhasil mengukir prestasi dengan meraih 10 medali di kejuaraan dunia World Para Powerlifting Tbilisi World Cup 2023 yang diselenggarakan 29-30 April 2023 di Tbilisi, Georgia. Tim para powerlifting Indonesia berhasil meraih total 10 medali dengan rincian 6 emas, 3 perak, dan 1 perunggu.

Di kejuaraan ini tim Para Powerlifting Indonesia mengirimkan lima orang atlet, dua diantaranya menjalani debutnya di kejuaraan level internasional. Abdul Hadi dan Shebrioni berhasil menorehkan prestasi di event internasional perdananya dengan meraih masing-masing 2 medali emas. Abdul Hadi yang bertanding di nomor Men’s up to 49kg berhasil meraih 2 emas dari hasil angkatan terbaik 160kg dan total angkatan 465kg. Sedangkan Shebrioni meraih 2 emas dari hasil angkatan terbaik 107kg dan total angkatan 312kg.

Medali emas lainnya dipersembahkan oleh Ni Nengah Widiasih dari angkatan terbaik 95kg di nomor Women’s up to 45kg. Siti Mahmudah dari angkatan terbaik 105kg Women’s up to 79kg. Sedangkan medali 3 medali perak dipersembahkan oleh Siti Mahmudah angkatan total 205kg women’s up to 79kg, Sriyanti dari angkatan terbaik 115kg dan angkatan total 330kg Women’s +86kg. Sementara medali perunggu dipersembahkan oleh Ni Nengah Widiasih dari total angkatan women’s up to 45kg.

Terakhir dari cabang para renang. Tim para renang Indonesia baru saja mengikuti kejuaraan Citi World Para Swimming World Series 2023 yang diselenggarakan di Singapura, 29 April – 1 Mei 2023.

Indonesia mengirimkan sebanyak 15 atlet untuk mengikuti kejuaraan dunia ini. Dan hasilnya, Indonesia berhasil membawa pulang satu medali perak melalui perenang Syuci Indriani dari nomor 100m gaya kupu-kupu putri dengan catatan waktu 1 menit 10.95 detik. Syuci finis kedua setelah perenang Hongkong Chan Yui Lam dengan catatan waktu 1 menit 4.04 detik. Sementara di tempat ketiga diraih oleh perenang Hongkong, Cheung Ho Ying dengan waktu 1 menit 11.24 detik.

Selain satu medali perak yang diperoleh Syuci, sejumlah atlet Indonesia juga berhasil meraih catatan waktu untuk lolos dari limit Paralympic dan Asian Para Games. Jendi Pangabean dan Maulana Rifky Yavianda berhasil meraih catatan waktu yang lebih baik dari limit untuk lolos Paralympic Paris 2024. Jendi melalui nomor 100m gaya punggung putra S9 berhasil meraih catatan waktu 1 menit 5.51 detik. Sedangkan Rifky di nomor 100m gaya bebas putra S12 berhasil meraih catatan waktu 56.71 detik dan di nomor 100m gaya punggung putra S12 meraih catatan waktu menit  4.51 detik.

Sementara Syuci Indriani selain meraih medali perak, syuci berhasil lolos limit waktu world championship di nomor 100m gaya kupu-kupu dan 100 gaya dada putri S14.

Hasil kejuaraan ini sudah sesuai dengan target catatan waktu dari tim pelatih, hal ini disampaikan oleh Agni Herarta selaku pelatih tim para swimming Indonesia. Agni mengaku cukup puas dengan capaian 15 atlet yang bertanding karena semuanya berhasil meraih catatan waktu diatas limit Asian Para Games.

Mengenai medali yang diperoleh, Agni sedikit menyayangkan di kejuaraan ini untuk final tidak dikategorikan per kelas (klasifikasi) melainkan open class sehingga untuk meraih 3 besar memang cukup sulit karena harus berkompetisi dengan atlet dengan klasifikasi lainnya di nomor yang sama.

IMG 20230504 WA0093

Pos terkait