Mercusuar.co, Purbalinga – Arumi Larasita (14), salah satu peserta didik MTs Ma’arif NU 08 Panican, baru-baru ini telah kembali menorehkan prestasi dan sekaligus membawa nama harum madrasah tempatnya belajar. Dirinya yang kini duduk di kelas 9C tersebut telah berhasil menumbangkan pesaing-pesaingnya dalam lomba melukis poster pada Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif (Porsema) tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Pada Porsema tingkat Provinsi Jawa Tengah tersebut, Arumi Larasita kembali meraih medali emas, setelah beberapa bulan lalu menjadi pemenang apa perhelatan lomba lukis poster Porsema tingkat Kabupaten Purbalingga. Sehingga ia berhak mewakili maju ke tingkat Provinsi tahun ini (2023).
Kecerdasan Arumi Larasita dalam mengolah imajinasi dan menggoreskan garis-garis warna krayon yang digunakan pada kertas dalam bentuk lukisan poster, sempat memunculkan ras optimis bagi Torik Jahidin selaku Kepala MTs Ma’arif NU 08 Panican.
“Saya optimis Arumi menang. Namun menjadi juara 1 sempat tidak terbayangkan. Tapi untuk meraih juara 2 atau 3, saya sangat optimis. Karena saya melihat lukisannya memang bagus,” ungkap Torik Jahidin.
Sepintas melihat sosok Arumi yang pendiam, karakter sebagai penggurat warna namapak meyakinkan. Walau masih sebatas lukis poster, ia sendiri mengaku olah seni yang ia tekuni memliki darah turunan dari ibunya, Ida Restiyani.
Anak ketiga pasangan Sigit Budi Prasetyo dan Ida Restiyani ini menekuni seni lukis sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Ia mengaku terinspirasi dengan kakak perempuannya yang juga hobi melukis, yaitu Kirana citra Anjani.
“Makanya, Kirana citra Anjani juga pinter melukis. Dia juga alumni sini (MTs Ma’arif NU 08 Panican – red). Juga pernah juara satu Porsema tingkat Kabupaten Purbalingga” ujar Torik Jahidin menegaskan.
Di sisi lain, Arumi Larasita yang tinggal bersama orangtuanya di Desa Panican, RT 7, RW 2, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga dan lahir pada tanggal 28 Agustus 2008, memiliki bakat menulis.
“Selain melukis, saya juga suka menulis fiksi,” kata Arumi Larasita.
Dalam dunia karya tulis, ia mengaku belajar menulis cerpen. Bahkan salah satu buah penanya yang berjudul “Ranting Kecilku” masuk 20 besar lomba penulisan cerpen yang diadakan MGMP Bahasa Indonesia MTs Kabupaten Purbalingga tahun lalu (2022).
Keberhasilan karya fiksinya yang bercerita tentang kondisi belajar di masa pandemi covid-19 masuk ke 20 besar lomba cerpen tersebut, cerpen berjudul Ranting Kecilku juga dimasukan ke dalam buku antologi cerpen berjudul Riak-Riak Cahaya di Matamu, terbitan SIP.(Angga)