Arti Perayaan Cap Go Meh dan Sajian Lontong Cap Go Meh

230206072928IMG 20230206 WA0015

Mercusuar.co, Blora – Dalam rangkaian perayaan Imlek 2574 Kongzili (2023) yang dimulai enam hari sebelumnya dilakukan sembahyang kepada Kong Co yang naik ke langit dan diakhiri dengan sembahyang Cap Go Meh.

Ketua TITD Klenteng Hok Tik Bio Blora, Budilistijo Suboko menjelaskan, perayaan Cap Go Meh merupakan perayaan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia.

Bacaan Lainnya

“Pada hari ke 15, rembulan bersinar purnama yang berarti bahwa berkah dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa menyinari bumi, disitulah kita sebagai umat manusia mengucapkan syukur dan menaruh harapan untuk tahun yang akan datang,” jelas Budilistijo Suboko.

Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam).

230205215744IMG 20230205 WA0068 1

Menyambut Cap Go Meh Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili / 4721 Huangli, Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hok Tik Bio Blora menggelar perayaan Cap Go Meh pada hari Minggu (5/2/2023) pukul 18.15 WIB.

Ada yang khas di perayaan Cap Go Meh di Klenteng Hok Tik Bio Blora, Minggu (5/2/2023) malam, yakni adanya sajian lontong Cap Go Meh. Ini yang membedakan perayaan serupa di Cina.

Menurut Budilistijo, ada yang beda di perayaan Cap Go Meh di Blora dengan yang ada di Cina. Yakni, adanya makanan khas Lontong Cap Go Meh.

“Perayaan Cap Go Meh disini yang paling khas adalah Lontong Cap Go Meh. Kalau cari di China tidak ada. Itu adalah bukti budaya Tionghoa di Indonesia turut akulturasi budaya Indonesia,” ujar Budilistijo.(dj)

Pos terkait