MERCUSUAR.COM – Anies Baswedan berpotensi melawan Ridwan Kamil ataupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jika ikut lagi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024. Anies baru saja memberi sinyal kembali maju di Pilgub DKI Jakarta 2024. Dia mengatakan sedang mempertimbangkan dengan serius.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memberikan dua surat tugas untuk RK. Selain di Jawa Barat, RK juga disiapkan di Jakarta. Pertama untuk DKI, Golkar sudah mengeluarkan surat penugasan kepada kader yang on the way ke Jakarta, Pak Ridwan Kamil. Nah, kami masih nunggu kapan akan sampai Jakarta,” ujar Airlangga di Hotel Le Meridien.
Dukungan untuk RK di DKI tak hanya datang dari Golkar. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga menyatakan dengan yakin RK akan bertarung di Jakarta. Sosok lain yang kemungkinan dihadapi Anies di Pilgub DKI Jakarta adalah Ahok. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah masuk radar PDIP untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
“Sekali lagi ini masih perbincangan kami. Ada Mas Djarot, ada Pak Ahok, ada Mas Hendi, ada Bu Risma, ada Mas Andika. Eh, jangan-jangan Mas Seno mungkin, yang muda. Jangan bilang tidak mungkin,” kata Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga di Kantor Pusat PDIP, Jakarta, Kamis (16/5). PDIP juga menyiapkan Ahok untuk Pilgub Sumatera Utara. Menurutnya, sudah mulai ada dorongan dari masyarakat untuk mencalonkan Ahok di Sumut.
Siapa lawan kuat Anies?
Adit mengatakan Anies punya modal basis massa sebagai petahana. Selain itu, keikutsertaan Anies di Pilpres 2024 juga memperlebar massa pendukung di DKI Jakarta.
“Sehingga tentu calon-calon lain merasa harus berhitung ulang kalau Anies maju kembali,” kata Aditya
Meski begitu, Aditya menyebut jalan RK ke DKI tak mudah. Hingga saat ini, partai yang menaungi RK, Golkar, belum memberi restu.
“Ridwan Kamil memang calon lawan yang kuat buat Anies ya, tetapi tentu ini bukan hal yang mudah buat dia,” ujarnya.
Sementara itu, Aditya tidak melihat Ahok bisa menjadi pesaing kuat Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024. Ahok, ucapnya, sudah pernah kalah dari Anies di Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Ahok masih bisa kans bertarung, tetapi tidak tahu seberapa kuat kansnya. Dulu kan faktor Jokowi, sekarang tidak,” ucap Aditya.