Amankah Air Hujan Jika Dikonsumsi, Ini Penjelasannya?

Air Hujan.
Air Hujan.

MERCUSUAR.CO, Wonosobo Secara visual, air hujan tampak serupa dengan air sumur atau air bersih pada umumnya. Ketika dicoba diminum, rasanya mirip dengan air minum biasa. Meski begitu, apakah aman untuk langsung mengonsumsi air hujan?

Air hujan terbentuk saat uap air di udara yang dingin berubah menjadi tetesan air dan jatuh ke bumi. Ini merupakan fenomena alam penting bagi kelangsungan makhluk hidup.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), air hujan umumnya dianggap tidak bersih dan tidak aman untuk dikonsumsi manusia. Saat turun, air hujan dapat membawa partikel berbahaya dari udara, seperti debu, asap, dan polutan lainnya dari industri, elektronik, atau gas buang kendaraan, yang berisiko bagi kesehatan.

Beberapa faktor fisik dan lingkungan dapat dengan cepat mengubah air hujan yang segar menjadi potensi bahaya kesehatan. Air dapat terkontaminasi oleh mikroorganisme berbahaya seperti parasit, bakteri, dan virus dari lingkungan sekitar.

Jika atap atau pipa pembuangan tua, bahan seperti asbes, timah, dan tembaga dapat mencemari air hujan, membuatnya rentan terkontaminasi oleh logam berat dan karat.

Menampung air hujan dalam wadah terbuka juga tidak disarankan karena kemungkinan besar akan terkontaminasi oleh serangga dan bahan organik yang membusuk, seperti daun mati.

Oleh karena itu, tidak disarankan menampung air hujan kecuali Anda yakin bahwa air tersebut benar-benar bersih dan dapat dikonsumsi. Saat menampung air hujan, sebaiknya buatlah wadah yang terisolasi dari benda atau kontaminan lain, sehingga air dapat jatuh langsung ke dalam bak penampungan tanpa terkontaminasi.

Jika Anda ingin menggunakan air hujan untuk konsumsi, disarankan untuk melakukan pemurnian terlebih dahulu. Metode pemurnian dapat melibatkan penyaringan, perebusan, atau penggunaan alat penyaring air yang dapat menghilangkan zat-zat berbahaya dan mikroorganisme.

Pos terkait