Alasan Rumah Belanda di RI Masih Kokoh hingga Sekarang

rumah belanda
Bangunan Lawang Sewu di Kota Semarang menjadi benda cagar budaya

Jakarta – Di kota-kota besar di Indonesia, mudah sekali menemukan bangunan peninggalan Belanda, seperti museum, kantor pemerintahan, dan rumah. Rumah Belanda sendiri terkenal dengan kekuatan dan kekokohan bangunannya.
Penasaran nggak sih apa saja faktor yang mempengaruhi? Mengingat rentang usia bangunannya mulai dari puluhan sampai ratusan tahun.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ulasannya.

1. Bangunan Dirancang Presisi
Guna mencapai rancangan bangunan dan mempersiapkan material yang cocok dengan fungsinya, para arsitek Belanda sangat mengawasi fungsi bangunan. Para arsitek juga mengawasi secara rinci presisi konstruksi dan detail bangunan selama proses pembangunan dilaksanakan.

2. Menggunakan Batu Berkualitas
Walaupun pada saat itu batu berkualitas baik harganya mahal, bangunan Belanda biasanya tetap memilih untuk memakai batu yang berkualitas. Diketahui sebab mereka mengutamakan kualitas, jadi mereka lebih memilih material batu daripada bambu atau kayu yang relatif murah.

Selain itu, kualitas batunya pun diawasi. Misal, kalau ada kotoran yang menempel pada batu tersebut akan dibersihkan terlebih dahulu. Mereka akan langsung membuang batu yang kualitasnya jelek.

Untuk menjaga kualitas, terkadang mereka langsung mendatangkan material tersebut dari Belanda.

3. Menggunakan Semen Buatan Sendiri
Ternyata, salah satu faktor bangunan Belanda tetap kokoh hingga saat ini adalah racikan semen yang dipakai para arsitek Belanda. Umumnya, batu bata merah akan digiling halus menjadi serbuk lalu dipadukan dengan gamping atau batu kapur sebagai bahan perekat bangunan. Campuran ini biasa dipakai untuk pembangunan kantor, rumah, rumah sakit, dan lainnya.

Pos terkait