PURBALINGGA Mercusuar.co – Pengenalan terhadap berbagai makanan dan kesenian tradisional di wilayah Banyumas, MTs Negeri 3 kabupaten Purbalingga menggelar Festival Makanan Tradisional dan Kesenian Banyumasan di halaman madrasah, Jumat (13/12/2024). Kegiatan tersebut sebagai puncak pembelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajaran Pancasila (P5) tahun 2024.
Ketua panitia Festival Makanan Tradisional dan Kesenian Banyumasan P5 MTs Negeri 3 Purbalingga, Khotimridhowi, mengungkapkan Festival Makanan Tradisional dan Kesenian Banyumasan merupakan pagelaran dari kegiatan puncak pengajaran P5 tahun ajaran 2024/2025.
“Kegiatan ini merupakan puncak dari pembelajaran P5 dengan tema kearifan lokal,,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, festival dilaksanakan di halaman madrasah dengan menampilkan beraneka produk makanan dan minuman yang disajikan oleh sejumlah kelompok dari masing-masing kelas. Masing-masing kelompok membuat makanan atau minuman tradisional yang populer di wilayah Banyumas, termasuk kabupaten Purbalingga.
“Masing-masing membuat makanan atau minuman tradisional. Kemudian dipasarkan di acara festival,” katanya.
Kemudian makan dan minuman dijual kepada pengunjung yang terdiri dari guru, peserta didik, dan wali murid yang diundang untuk hadir. Bahkan peserta didik MIN 3 Purbalingga yang saat itu telah melaksanakan kegiatan senam.oagi di halaman madrasah turut berebut membeli minuman dan makan tersebut.
“Mereka sekaligus belajar tentang manajemen perdagangan. Secara tidak langsung mereka belajar berjualan,” ujarnya.
Setelah semua makanan dan minuman terjual habis, beberapa kelompok peserta festival yang lain satu persatu menampilkan kemampuannya dalam mengeksplorasi pemahaman dan pengertian terhadap kesenian tradisional Banyumasan di hadapan dewan guru dan teman-temannya. Mereka menampilkan tarian Banyumasan, tari Jawa, calung, kuda lumping, langgam, dan geguritan.
Sementara itu, kepala MTs Negeri 3 Purbalingga, Solahudin melalui Isti Rahayu sebagai perwakilan berharap Festival Makan Tradisional dan Kesenian Banyumasan bisa menumbuhkan pribadi-pribadi yang berbudaya, yang menghargai tradisi dan kebudayaannya sendiri.
“Harapannya peserta didik tetap bisa menghargai tradisi dan kebudayaannya sendiri. Sehingga terbangun pribadi-pribadi yang berbudaya,” katanya.
Ia juga menyampaikan, setelah kegiatan tersebut berlangsung, nantinya peserta didik bisa mengimplementasikan semua yang telah dikerjakan melalui P5 tersebut. Menurutnya, walau di jaman modern, jaman globalisasi dan serba digitalisasi tidak merubah kepribadian untuk tetap menjunjung tinggi tradisi dan kebudayaan.
“Anak-anak boleh hidup di jaman modern, tapi tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa kita melalui tradisi dan kebudayaan,” ujarnya.(Angga)