MERCUSUAR, Nusa Tenggara Timur, 22 Juli 2024 – Pulau Komodo, bagian dari Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur, Indonesia, adalah rumah bagi makhluk purba yang masih bertahan hingga kin. Binatang raksasa ini, yang dikenal dengan nama ilmiah Varanus komodoensis, merupakan spesies kadal terbesar di dunia. Dengan panjang tubuh yang bisa mencapai tiga meter dan berat hingga 70 kilogram, komodo adalah predator puncak di habitatnya.
Metode Berburu yang Unik
Komodo memiliki cara berburu yang sangat unik dan efisien. Mereka memakan berbagai hewan, termasuk kambing, rusa, kerbau, dan babi. Berbeda dengan predator lain yang langsung membunuh dan memangsa buruannya, komodo hanya melakukan satu kali gigitan yang mematikan. Gigitannya mengandung racun yang menyebabkan mangsanya mengalami keracunan darah dan sepsis, membuatnya mati secara perlahan dalam hitungan jam, hari, atau bahkan minggu. Setelah mangsa mati, komodo akan memakan seluruh bagian tubuhnya, termasuk tulang dan tanduk. Bagian yang tidak dapat dicerna, seperti rambut dan tulang keras, akan dikeluarkan sebagai kotoran.
Sejarah Penemuan Komodo
Komodo pertama kali didokumentasikan oleh seorang Eropa pada tahun 1910. Pada tahun 1912, Pieter Antonie Ouwens menerbitkan sebuah paper yang memperkenalkan komodo kepada dunia setelah menerima foto dan kulit reptil ini. Paper ini menjadi tonggak penting dalam pengetahuan tentang komodo, dan nama komodo pun mulai dikenal luas.
Penemuan ini juga menginspirasi film King Kong pada tahun 1933. Pada tahun 1926, W. Douglas Burden memimpin sebuah ekspedisi ke Pulau Komodo. Dalam ekspedisi ini, ia adalah orang pertama yang menyebut komodo sebagai “komodo dragon”, nama yang kemudian menjadi ikonik untuk reptil asli Indonesia ini.
Mengunjungi Pulau Komodo
Saat berada di pulau komodo yang lebih banyak ditemui adalah wisatawan asing yang datang ke pulau dengan kapal mewah, dan wisatawan lokalnya cukup jarang, entah dilain waktu mungkin banyak juga yang berkunjung kesana. Untuk mencapai Pulau Komodo dari Bali, berbagai pilihan transportasi memenuhi preferensi dan anggaran setiap wisatawan yang berbeda. Cara tercepat dan ternyaman adalah penerbangan dari Bali ke Labuan Bajo, yang memakan waktu kurang lebih 1-1,5 jam. Beberapa maskapai penerbangan menawarkan beragam jadwal dan titik harga.
Setibanya di Labuan Bajo, diperlukan perjalanan perahu selama 2-3 jam untuk mencapai Taman Nasional Komodo. Meskipun opsi ini lebih cepat, namun biayanya bisa mahal, terutama saat musim puncak. Bagi wisatawan dengan anggaran terbatas, alternatif yang lebih terjangkau adalah naik feri dari Bali ke Lombok dan selanjutnya ke Pulau Komodo. Meskipun perjalanan memakan waktu sekitar 48 jam, memberikan pengalaman indah kepulauan Timur Indonesia. Namun, opsi ini mungkin tidak terlalu diminati oleh wisatawan mengingat jarak tempuhnya yang cukup lama.
Menurut Guide Pulau Komodo, waktu terbaik mengunjungi Kepulauan Komodo adalah saat musim kemarau. Saat itulah cuaca cerah dan kering, serta laut tenang. Namun perlu diingat bahwa musim puncak di Juli dan Agustus aalh musim puncak. Alternatif transportasi untuk sampai ke Pulau Komodo adalah dengan menyewa kapal kayu sederhana yang setiap saat tersedia di dermaga, biayanya cukup terjangkau dan bisa sekalian sewa selama 3-4 hari, untuk menjelalah tempat lain seperti pulau Padar , Pink Beach dan tempat lainyang sangat terkenal di Labuan Bajo ini, di perahu kita disediakan tempat tidur , kamar mandi dan dibuatkan makan minum yang cukup selama perjalanan , crew perahu sederhana ini bisa memasak sea food dengan cukup enak. Perahu kecil ini bisa muat untuk 8-10 orang.
Bagi para petualang dan pecinta alam, Pulau Komodo menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Untuk menjelajahi pulau ini, wisatawan dapat menggunakan jasa pemandu bersertifikat yang akan memastikan keamanan dan memberikan informasi mendalam tentang komodo dan ekosistemnya. Para pemandu ini biasanya dilengkapi dengan tongkat kayu bercabang di ujungnya untuk menjaga jarak aman dari komodo.Untuk harga Tiketnya juga masih sangat terjangkau bagi wisatawan nusantara karena belum diterapkan yang 3,7 Juta/Orang.
Selain melihat komodo di habitat aslinya, pengunjung juga dapat menikmati keindahan alam lainnya, seperti Pantai Pink yang unik, snorkeling di terumbu karang yang hidup, dan mendaki ke puncak Pulau Padar untuk pemandangan yang menakjubkan. Pulau Komodo juga menawarkan kesempatan untuk berenang di perairan jernih Gua Rangko, yang dikelilingi oleh stalaktit dan stalagmit yang dramatis.
Pulau Komodo adalah tempat yang menyatukan keindahan alam, keunikan ekosistem, dan petualangan yang menantang. Dengan komodo sebagai ikon utamanya, pulau ini menawarkan pengalaman yang langka dan mendalam tentang kehidupan binatang purba yang masih ada di dunia nyata. Sebuah destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin menyaksikan salah satu keajaiban alam yang masih bertahan dari masa lalu hingga kini.( Taf)