Mercusuar.co, Wonoosbo – Sebanyak lima desa di Wonosobo akan dijadikan percontohan desa layak anak. Sejumlah kader dibekali bagaimana cara pengasuhan anak yang baik. Hal ini untuk melakukan pencegahan perilaku menyimpang dan pelayanan perlindungan anak di desa.
Sejumlah 50 orang dari lima desa mendapat pelatihan Fasilitator Masyarakat untuk membangun lingkungan yang aman dan ramah anak (SAFE4C) tingkat desa, dan kelurahan. Desa yang akan menjadi percontohan adalah Pakuncen, Bumiroso, Kelurahan Kalikajar, Tanjunganom dan Keseneng Mojotengah.
Sekretaris Dinas PPKBPPA Wonosobo Erna Yuniawati menjelaskan, desa layak anak ini merupakan kelanjutan dari program Kabupaten Layak Anak (KLA) yang telah diluncurkan pada 2016 lalu. Tujuan dari pelatihan tersebut, bisa membuat perencanaan dari awal jika menemui permasalahan pada anak di desanya dan bagaimana menanganinya.
“Masing-masing desa nanti punya cara sendiri tergantung dengan permasalahan anak di wilayahnya. Tugas mereka adalah salah satunya, bila menjumpai jam 10.00 pagi ada anak yang tidak sekolah nanti bisa ditanyai, lalu ditelusuri penyebabnya,” jelas Erna yang ditemui di kantor dinasnya, Jumat (11/11).
Para fasilitator ini, lanjut Erna, akan dibekali pola pengasuhan yang baik terhadap anak. Mereka juga akan dicetak sebagai orang yang memiliki kepedulian tinggi pada permasalahan anak di masing-masing daerahnya. “Kami mendorong dan melatih untuk membuat SOP layanan terhadap anak. Ketika ada masalah anak di desa, lembaga pelayanan ini harus bagaimana menanganinya,” imbuh dia.
Erna tak memungkiri perilaku penyimpangan pada anak terjadi karena pola asuh dan kurangnya perhatian orang tua. Dia mengaku hal tersebut masih menjadi konsen bagi Pemerintah Kabupaten Wonosobo.
“Saat orang tua bekerja di luar negeri atau luar daerah, anak dititipkan ke siapa. Kami sering dengar di sekolah itu misal ada anak yang perilakunya menyimpang, setelah ditelusuri dia kurang perhatian orang tua dan ada juga yang dititipkan nenek kakeknya, dan apa-apa dibolehkan. Ini masih menjadi PR kami pemerintah harus punya lembaga pengasuhan,” tegas dia.
Terpisah, Manager Program SAFE4C Yayasan Setara Hidayatus Sholichah menyampaikan, program SAFE4C bertujuan membagikan informasi, pengetahuan dan membagikan praktek kepada masyarakat dan orang tua tentang pengasuhan yang baik. Harapannya setelah kegiatan pelatihan ini para fasilitator masyarakat bisa menyampaikan pesan kunci kepada para orang tua di desa masing-masing.
“Program SAFE4C ini merupakan paket lengkap perlindungan anak, jadi tidak hanya melakukan intervensi layanan kabupaten, kota saja, tetapi juga layanan di tingkat desa. Sehingga bisa maksimal melakukan pencegahan, deteksi dini dan penanganan melalui layanan perlindungan anak di desa dan penguatan kapasitas anak remaja di desa atau kabupaten menjadi pelopor dan pelapor,” tutup Hidayatus.