Purworejo, Mercusuar.co – Dukungan terhadap peningkatan ketahanan pangan yang menjadi prioritas Presiden Prabowo terus dilakukan di semua lini kehidupan, terlebih Program Prioritas Nasional Makan Bergizi Gratis.
Ketahanan Pangan dan gizi merupakan satu kesatuan konsep dalam pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas. Pembangunan pangan harus seiring dengan upaya pemenuhan konsumsi gizi masyarakat.
Pembangunan pangan dan gizi termasuk pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tidak dapat dilaksanakan oleh satu kementerian saja, tetapi melibatkan berbagai kementerian, pemerintah daerah dan lembaga terkait, seperti dalam penyiapan infrastruktur dan faktor produksi pangan; proses produksi dan pengolahan; distribusi, pemasaran, dan perdagangan; sampai pada pemberdayaan UMKM dan peningkatan kesadaran masyarakat.
UMKM merupakan pilar utama perekonomian bangsa. Jumlah UMKM Indonesia mencapai 59,5 juta unit usaha dimana 99%-nya adalah usaha mikro dan sebagian besar masih belum berbadan hukum. Kontribusi UMKM 60,5% terhadap PDB nasional dan menyerap hampir 97% tenaga kerja. Berdasarkan data di tahun 2023, tercatat sekitar 54.949 UMKM di Kabupaten Purworejo. Komoditas andalan meliputi padi, jagung, ubi kayu, serta aneka palawija.
Terkait dengan isu penting di atas, digelar acara Pengembangan SDM Usaha Mikro Sektor Prioritas yang diikuti 30 pengusaha mikro yang ada di sekitar Purworejo (6-8 Oktober).
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Pusat Usaha Layanan Terpadu Kopreasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUT KUMKM) Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, berjalan penuh dengan antusias para peserta yang memang sangat membutuhkan pencerahan dan ilmu praktis yang selalu update dari para narasumber yang berkompeten.
“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap peningkatan ketahanan pangan yang menjadi prioritas Presiden, termasuk mendukung Program Prioritas Nasional Makan Bergizi Gratis.” kata Muhammad Firdaus, Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro Kementrian UMKM dalam sambutannya.
Muhammad Firdaus menyampaikan apresiasi kepada Dinas KUKMP Purworejo, PLUT KUMKM Kabupaten Purworejo, pengajar dari Universitas AMIKOM Yogyakarta, BBPOM Semarang, serta kepada berbagai pihak yang telah menyukseskan acara ini.
Dari data Badan Gizi Nasional, terdapat sebanyak 34 Dapur SPPG di Kabupaten Purworejo. Sekitar 85% dari alokasi anggaran MBG digunakan untuk membeli bahan baku pangan dimana sangat berpotensi untuk dipasok oleh UMKM.
Keterlibatan UMKM dalam program MBG juga memberikan dampak signifikan terhadap perluasan lapangan kerja di Indonesia.
Satu SPPG melibatkan sedikitnya 15 pemasok bahan pangan, dengan target 30 ribu Dapur SPPG, maka terdapat potensi 450 ribu UMKM terlibat.
Dan jika rata-rata 1 UMKM pemasok mempekerjakan hingga 5 orang tenaga kerja, diperkirakan perluasan lapangan pekerjaan dari sektor UMKM dalam MBG dapat mencapai sekitar 2,25 juta orang
“Program MBG dirancang untuk mengatasi stunting dan gizi buruk dengan memberikan makanan bergizi bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil Kabupaten Purworejo berada di urutan ke-22 pada 2024 dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.” tambah Muhammad Firdaus.
Respon dari para peserta sangat positif, selain memiliki potensi membuka jejaring dan link lebih luas, mereka merasa beruntung diundang untuk mendapat ilmu baru.
“Saya pribadi merasakan manfaat dari acara ini, tambahan ilmu tentunya, soal pengelolaan keuangan yang tadinya amburadul bisa lebih rapih dan sedikit profesional, lalu digital marketing yang disampaikan bu dosen Amikom sangat kami butuhkan di era digital yang selalu memaksa sera cepat ini!” kata Nita, owner Neetha Cake And Cookies asal Kutoarjo kepada Mercusuar.co.
Beragai materi menarik dan penting disampaikan para narasumber, seperti Kewirausahaan dan Perencaan Usaha, Manajemen dan Laporan Keuangan, Manajemen Strategi Pemasaran bagi Usaha Mikro, dan Manjemen Keamanan Pangan.
Hadir dalam acara ini, Kepala Dinas KUKMP Kabupaten Purworejo, Ir. Hadi Pranoto, Kepala PLUT KUMKM Kabupaten Purworejo, Hari Sukoco, Para Pengajar dan Narasumber kegiatan, Kabid Koperasi UKM Dinas KUKMP Purwoejo, Rimi Ani SE, MM, Tim dari Kementerian UMKM dan Tim UPT PLUT KUMKM Purworejo.
“Kami berharap dengan pelatihan ini bisa makin perkuat peran usaha mikro dalam rantai pasok pangan rasional melalui pendampngan dan pelatihan sehingga mendorong pertumbuhan eknomi lokal brekelanjutan.” kata Rimi Ani mengakhiri wawancara dengan Mercusuar.co.(agam)