Mercusuar.co, Wonosobo – BAZNAS Provinsi Jawa Tengah melaksanakan penyerahan bantuan modal usaha bagi 110 mustahik produktif binaannya. Acara ini berlangsung di Hotel Dafam Wonosobo Pada Jumat, (27/12), dengan masing-masing mustahik menerima bantuan senilai Rp3 juta. Bantuan ini ditujukan untuk mustahik di wilayah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat. Program ini menjadi bagian dari upaya percepatan pengentasan kemiskinan, dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup melalui berbagai inisiatif yang tepat sasaran.
Dalam pernyataannya, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyampaikan bahwa Kabupaten Wonosobo melalui BAZNAS berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar memahami, menyadari, dan disiplin dalam menunaikan kewajiban berzakat.
“Dengan terkumpulnya dana zakat melalui BAZNAS, nantinya akan disiapkan program-program strategis untuk alokasi dana, baik untuk bantuan produktif maupun non-produktif,” ujarnya.
Afif menegaskan bahwa harapannya, bantuan zakat ini dapat memberikan dampak yang nyata, mulai dari pengentasan kemiskinan hingga penyelesaian berbagai masalah sosial yang ada.
Bupati juga menyoroti peran BAZNAS dalam mendukung pendidikan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Ia mencontohkan, dana zakat dapat digunakan untuk membantu keluarga miskin melanjutkan pendidikan anak-anak mereka atau membangun usaha produktif.
“Kami berharap mustahik hari ini dapat berkembang menjadi muzaki di masa depan, sehingga roda kebaikan zakat terus berputar dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua IV BAZNAS Provinsi Jawa Tengah, Sholahuddin Aly, mengungkapkan pentingnya membangun kepercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat. Ia menekankan bahwa transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci utama dalam meningkatkan jumlah muzaki.
“Ketika muzaki melihat bahwa dana yang mereka berikan benar-benar sampai ke tangan mustahik dan memberikan dampak nyata, kepercayaan mereka akan tumbuh. Misalnya, melalui program-program seperti pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pengentasan stunting, dan pemberian modal usaha,” ujarnya.
Sholahuddin juga mengungkapkan capaian signifikan BAZNAS Provinsi Jawa Tengah, yang berhasil meningkatkan penghimpunan dana zakat dari Rp2 miliar menjadi Rp100 miliar dalam waktu kurang dari 10 tahun.
“Dana yang dihimpun oleh BAZNAS menjadi pelengkap bagi anggaran pemerintah, seperti APBN dan APBD, yang sering kali tidak mencukupi untuk kebutuhan masyarakat secara menyeluruh,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa dalam situasi darurat, seperti bencana alam, BAZNAS memiliki fleksibilitas untuk menyalurkan bantuan dengan cepat, berbeda dengan mekanisme anggaran pemerintah yang memerlukan prosedur panjang.
“BAZNAS berperan sebagai mitra strategis pemerintah dalam menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat secara efisien dan tepat sasaran,” tandasnya.(aa)